Sementara di sektor tunggal putri, Indonesia hanya punya dua wakil. Ada Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani. Keduanya ada di pool atas yang ditempati unggulan utama.
Jorji--panggilan Gregoria yang masuk daftar unggulan ke-14, mendapat bye di putaran pertama. Dia menunggu pemenang dual dua pemain Eropa, Sabrina Jacquet (Swiss) dan Kirsty Gilmour (Skotlandia). Sementara Fitri akan turun di putaran pertama melawan pemain Turki, Aliye Demirbag.
Bagaimana peluang tunggal putri? Merujuk pada pencapaian di turnamen BWF hingga semester pertama tahun ini yang sering out di babak awal, rasanya sulit bagi tunggal putri kita untuk berbicara banyak di Kejuaraan Dunia.
Inikah saat terbaik ganda putra Indonesia jadi juara dunia?
Namun, beda cerita dengan sektor ganda putra. Setelah cukup lama tidak memiliki juara dunia, tahun ini Indonesia sangat mungkin kembali memiliki pasangan ganda putra juara dunia.
Ya, pasangan ganda putra terbaik Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang belum pernah menjadi juara dunia, diharapkan bisa 'pecah telur' di BWF World Championship tahun ini. Kebetulan, performa ganda putra rangking 1 dunia ini tengah on fire. Marcus/Kevin yang menempati unggulan 1 diharapkan tampil stabil.Â
Di Kejuaraan Dunia tahun 2018 lalu yang digelar di Tiongkok, Marcus/Kevin yang juga menjadi unggulan 1 dan diharapkan juara, diluar dugaan terhenti di perempat final. Mereka dikalahkan ganda Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.Â
Dua pasangan lainnya yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Berry Angriawan/Hardianto yang hingga tengah tahun ini masih belum menemukan performa stabil. Penampilan mereka di beberapa turnamen BWF masih 'angin-anginan'.
Sebagai unggulan 1, hasil drawing menempatkan Marcus/Kevin ada di pool atas. Mereka mendapat bye. Bila lancar, Marcus/Kevin berpeluang bertemu Fajar/Rian di babak perempat final. Bahkan, ada kemungkinan mereka bertemu Hendra/Ahsan di semifinal.
"Pertaruhan" bagi ganda putri
Bagaimana dengan ganda putri? Indonesia mengirimkan tiga pasangan di sektor ganda putri. Yakni pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta dan Yulfira Barkah dan Jauza Fadhila Sugiaro.