Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Membaca Peluang Garuda Muda Juara "Back to Back" Piala AFF U-15

30 Juli 2019   08:35 Diperbarui: 31 Juli 2019   06:07 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukung Garuda Muda meraih gelar back to back di Piala AFF U-15 yang digelar di Thailand | Foto: PSSI.org

Rasanya seperti baru bulan lalu, kita berteriak kegirangan ketika melihat Tim Nasional Indonesia U-15 merayakan gelar juara di Kejuaraan Piala AFF U-16 2018 yang digelar di Sidoarjo dan Gresik. 

Rasanya belum lama kita melihat aksi Ernando Ari, Sutan Diego Zico, Supriadi, David Maulana, Rendy Juliansyah, Brilyan Aldama, juga si kembar Bagas dan Bagus Kahfi mempertontonkan permainan sepak bola "menyerang" yang enak dilihat.

Kita tahu, pada akhirnya, Timnas Indonesia U-15 asuhan Fachri Husaini berhasil juara setelah menang adu penalti 4-3 atas Thailand di final. Bagi Indonesia, ini merupakan gelar perdana sejak kejuaraan ini digelar mulai tahun 2002 silam.

Menariknya, angka 13 yang diidentikkan sebagai "angka sial", justru menjadi keberuntungan bagi Timnas Indonesia U-15. Ya, Garuda Muda mendapatkan gelar perdana mereka di penyelenggaraan ke-13 kejuaraan ini. Itu sekaligus membuang kenangan pahit di tahun 2013 ketika Indonesia kalah adu penalti dari Malaysia di final.

Nah, setahun kemudian, Garuda Muda sudah harus berjuang untuk mempertahankan gelarnya di Chonburi, Thailand. Kali ini dengan komposisi pemain dan pelatih yang berbeda. Tugas mempertahankan gelar kini ada pada Bima Sakti. Bisakah Timnas Indonesia U-15 meraih gelar beruntun alias back to back di Thailand?

Timnas Indonesia U-15 sudah mengawali upaya mempertahankan gelar dengan 'start manis'. Indonesia yang berada di Grup A bersama Timor-Leste, Vietnam, Myanmar, Singapura da Filipina, berhasil meraih kemenangan beruntun di dua laga awal.

Diawali kemenangan 2-0 atas Vietnam pada Sabtu, 27 Juli 2019 lalu. Dan, Senin (29/7) sore kemarin, Garuda Muda--juluka Timnas U-15, kembali meraih kemenangan clean sheet, 3-0 atas Singapura. 

Siapa saja pemain Indonesia?

Skuad Garuda Muda kali ini diisi 24 pemain yang merata berasal dari klub-klub di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua. Dari dua pertandingan yang sudah dimainkan, beberapa pemain muda dengan talenta hebat, telah mampu mencuri perhatian kita.

Di antaranya Muhammad Valeron dan Marselino Ferdinan. Dua bocah dari klub Persib Bandung dan Persebaya Surabaya inilah yang mencetak gol ke gawang Vietnam. Melawan Singapura, keduanya kembali tampil bagus.

Marselino membuka gol kemenangan Indonesia lewat skema serangan balik mematikan yang diakhiri sundulan keras. Setelah itu, Indonesia butuh waktu hampir satu jam untuk mencetak gol kedua lewat Wahyu Agong Drajat Mulyono. Pemain asal Persebaya ini meneruskan assist dari Mochamad Faizal Shaifullah.

Delapan menit kemudian, giliran Faizal mencetak gol. Pemain asal Persela Lamongan ini meneruskan gocekan aduhai Valeron dari sisi kiri pertahanan Singapura.  

Nama-nama itulah yang akan menjadi tulang punggung bagi Garuda Muda untuk mempertahankan gelar di Thailand. Tentunya, jangan melupakan barisan pertahanan yang membuat gawang Indonesia masih belum kebobolan dalam dua laga.

Ada nama kiper I Made Putra Kaicen dari Bali United. Lalu trio Alfin Farhan Lestaluhu (SKO Ragunan), Kadek Arel Priyatna dan Marcell Januar Putra (keduanya dari Bali United) di barisan belakang. Juga ada Ruy Arianto (Persebaya) dan Dimas Juliono (Persib) di barisan tengah.

Meski menang di dua pertandingan awal, pantang bagi Garuda Muda untuk jemawa. Sebab, masih ada tiga pertandingan fase grup yang harus diselesaikan. Marselino dan kawan-kawan harus memastikan finish di posisi dua teratas untuk lolos ke semifinal.

Bahkan, bila lolos, tantangan di semifinal akan luar biasa. Sebab, di Grup B, ada tiga tim yang berebut dua posisi teratas. Yakni Malaysia, Australia, dan tuan rumah Thailand. Entah siapa nanti yang menjadi lawan Indonesia.

Berikutnya, Garuda Muda Meladeni Timor Leste yang Tengah On Fire
Namun, sebelum berandai-andai, akan lebih baik bagi Garuda Muda untuk fokus di pertandingan ketiga. Sebab, lawan mereka tidak main-main, yakni Timor Leste. Apa hebatnya Timnas U-15 Timor Leste? Bukankah mereka acapkali menjadi penggembira di kejuaran ini?

Benar. Prestasi terbaik Timor Leste di turnamen ini adalah ketika lolos ke semifinal pada edisi 2010. Selebihnya hanya mentok di fase grup. Termasuk di tahun lalu ketika satu grup dengan Indonesia.

Di Stadion Gelora Delta tahun lalu, Indonesia menang meyakinkan, 3-0 atas Timor Leste di pertandingan keempat fase grup. Tiga gol Indonesia kala itu diciptakan Amiruddin Bagus Kahfi (dua gol) dan Sutan Diego Zico.

Namun, penampilan Timor Leste di Piala AFF U-15 tahun 2019 ini sungguh dashyat. Dalam dua pertandingan awal, tim berjuluk O Sol Nascente alias The Rising Sun ini tampil ganas dengan sudah mencetak sepuluh gol. Menang 7-1 atas Filipina di laga pertama (27/7) dan 3-1 atas Myanmar di pertandingan kedua, kemarin sore.

Menariknya, delapan dari 10 gol Timor-Leste itu hanya dicetak dua pemain. Yakni Alexandro Kefi dan Paulo Domingos Freitas. Ya, keduanya sudah mencetak 4 gol dan kini sama-sama memimpin daftar top skor.

Hasil itulah yang membuat Indonesia belum bisa menjadi pemuncak klasemen Grup A karena kalah selisih gol dari Timor-Leste. Karenanya, duel melawan Timor Leste, Rabu (31/7) akan sangat menentukan bagi Indonesia bila ingin menjadi juara grup.

Bagaimana strategi Indonesia?

Merujuk pada komposisi pemain dan penampilan Garuda Muda saat melawan Vietnam dan Singapura, coach Bima Sakti bersama dua asisten Indriyanto Nugroho dan Firmansyah, terlihat senang menampilkan permainan menyerang. 

Itu kabar bagus. Sebab, apa jadinya anak-anak yang senang menjadikan bola sebagai teman malah dijauhkan dari bola alias tidak boleh berlama-lama menguasai bola.

Bima pastinya paham, menghadapi Timor Leste yang juga mengandalkan sepak bola ofensif, perlu diladeni dengan bermain menyerang. Jangan malah menunggu diserang. Bukankah Timnas Indonesia U-15 asuhan Fachri Husaini, bisa menjadi juara juga karena bermain menyerang.

Tentu saja, bermain menyerang bukan berarti asal menyerang. Terlebih bila lawan juga doyan menyerang. Namun, perlu ada skema yang rapi seperti gol pertama saat melawan Singapura.

Terlepas dari itu, Bima Sakti pastinya sudah melakukan evaluasi penampilan timnya saat melawan Singapura. Saya tertarik dengan pernyataan pelatih yang penah berkarier di Eropa sewaktu bermain ini ketika Garuda Muda menang atas Vietnam.

Dikutip dari Kompas.com, Bima menyebut ada banyak poin yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya. Mulai dari masalah fisik, penyelesaian akhir, hingga mental yang harus dijaga. Sepertinya, tiga masalah itu mulai teratasi, meski belum sepenuhnya.

Karenanya, kita boleh berharap, penampilan Garuda Muda akan terus membaik dari pertandingan ke pertandingan. Terlebih saat menghadapi Timor Leste nanti.

Bisakah Garuda Muda juara back to back di Piala AFF U-15? Ah, perjalanan masih panjang. Mari menikmati dulu penampilan anak-anak muda ini di pertandingan penyisihan grup sebelum berpikir jauh ke babak semifinal. Semoga mereka memiliki semangat besar, mental kuat dan pantang menyerah seperti eranya si kemba Bagas dan Bagus dulu. Doa terbaik untuk Garuda Muda. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun