Bagaimana strategi Indonesia?
Merujuk pada komposisi pemain dan penampilan Garuda Muda saat melawan Vietnam dan Singapura, coach Bima Sakti bersama dua asisten Indriyanto Nugroho dan Firmansyah, terlihat senang menampilkan permainan menyerang.Â
Itu kabar bagus. Sebab, apa jadinya anak-anak yang senang menjadikan bola sebagai teman malah dijauhkan dari bola alias tidak boleh berlama-lama menguasai bola.
Bima pastinya paham, menghadapi Timor Leste yang juga mengandalkan sepak bola ofensif, perlu diladeni dengan bermain menyerang. Jangan malah menunggu diserang. Bukankah Timnas Indonesia U-15 asuhan Fachri Husaini, bisa menjadi juara juga karena bermain menyerang.
Tentu saja, bermain menyerang bukan berarti asal menyerang. Terlebih bila lawan juga doyan menyerang. Namun, perlu ada skema yang rapi seperti gol pertama saat melawan Singapura.
Terlepas dari itu, Bima Sakti pastinya sudah melakukan evaluasi penampilan timnya saat melawan Singapura. Saya tertarik dengan pernyataan pelatih yang penah berkarier di Eropa sewaktu bermain ini ketika Garuda Muda menang atas Vietnam.
Dikutip dari Kompas.com, Bima menyebut ada banyak poin yang harus diperbaiki untuk pertandingan berikutnya. Mulai dari masalah fisik, penyelesaian akhir, hingga mental yang harus dijaga. Sepertinya, tiga masalah itu mulai teratasi, meski belum sepenuhnya.
Karenanya, kita boleh berharap, penampilan Garuda Muda akan terus membaik dari pertandingan ke pertandingan. Terlebih saat menghadapi Timor Leste nanti.
Bisakah Garuda Muda juara back to back di Piala AFF U-15? Ah, perjalanan masih panjang. Mari menikmati dulu penampilan anak-anak muda ini di pertandingan penyisihan grup sebelum berpikir jauh ke babak semifinal. Semoga mereka memiliki semangat besar, mental kuat dan pantang menyerah seperti eranya si kemba Bagas dan Bagus dulu. Doa terbaik untuk Garuda Muda. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H