Upaya menjadikan desa bersih dan nyaman melalui kerja bakti itu juga menjadi cara mudah untuk mengajak warga rajin bergerak. Dengan melakukan kerja bakti di akhir pekan, warga jadi lebih sering bergerak. Tidak hanya "mager" di depan televisi.
Selain itu, kader lingkungan di desa Kludan juga rutin melakukan bersih-bersih jentik dengan memantau kamar mandi warga sekaligus melakukan penyuluhan. Setiap RT ada satu kader lingkungan. Warga yang awalnya cuek, kini semakin sadar pentingnya menjaga kebersihan.
"Dulu masih ada yang kurang paham apa arti jentik. Lalu diberi pengertian tentang pentingnya bebas dari jentik. Kini, hampir tidak ada jentik setiap kali pemantauan karena warga rutin membersihkan dan menguras kamar mandi mereka," sambung Siti Amanah. Â Â
Dan memang, untuk menyukseskan Germas, seluruh stake holder negeri ini harus saling bahu-membahu. Tidak bisa hanya mengandalkan peran sektor kesehatan saja. Pada akhirnya, Germas diharapkan dapat membangkitkan rasa tanggung jawab bahwa sehat harus diawali dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Seperti di Desa Kludan, semuanya ikut turun tangan demi memasyaraktkan gerakan masyarakat hidup sehat sekaligus pengendalian penyakit. Mulai dari individu, keluarga, masyarakat, kader lingkungan, bidan desa, petugas Puskesmas, hingga pemerintah daerah.
Karena memang, untuk menyukseskan Germas sejatinya tidak sulit. Seperti kata Bu Menteri Kesehatan, Nilla Farid Moeloek, "Germas dapat dimulai dari diri sendiri dan keluarga, dilakukan saat ini juga, dan tidak membutuhkan biaya yang besar". Salam Germas.
Referensi:Â