Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menengok Desa Kludan, Kampung Tas di Tanggulangin yang Warganya "Sadar Germas"

16 Juli 2019   15:22 Diperbarui: 16 Juli 2019   15:24 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kludan pun begitu. Begitu masuk di desa ini usai melewati rel kereta api, kita akan disuguhi pemandangan puluhan sentra tas, sepatu dan juga jaket kulit yang berada di sebelah kanan kiri jalan. 

Namun, Kludan juga bukan hanya sentra kerajinan tas dan sepatu. Belum banyak yang tahu bila masyarakat di desa ini telah mampu memasyarakatkan Germas. Ada banyak kegiatan yang mengajak masyarakat hidup sehat yang telah rutin dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Aktivitas warga di Desa Kludan demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat/Foto: pribadi
Aktivitas warga di Desa Kludan demi menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat/Foto: pribadi
Kader lingkungan di Desa Kludan, Siti Amanah menceritakan, masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya memiliki kesadaran tinggi untuk menjadikan kampung mereka sehat, bersih dan nyaman. Itu dimulai dari mengubah kebiasaan sehari-hari.

Siti Amanah bercerita, dulu, masih ada warga yang masih terbiasa membuang 'hajat' di sungai. Kebetulan, desa yang dihuni 1383 warga ini memang 'dibelah' oleh sungai yang menjadi pembatas dengan desa lainnya. Kini, hampir semua warga sudah memiliki jamban di rumahnya. 

"Hampir semua warga kini sudah punya jamban di rumah masing-masing. Tapi di setiap RT juga ada minimal satu WC umum dengan dua pintu," ujar Amanah.   

Pekarangan rumah Siti Amanah yang seperti
Pekarangan rumah Siti Amanah yang seperti
Kebiasaan lainnya yang telah berubah menjadi lebih baik adalah kemauan untuk menghijaukan pekarangan rumah. Meski berpredikat desa sentra industri tas, tetapi masih ada banyak warga yang memiliki halaman luas. Salah satunya Siti Amanah. Halaman rumah ibu dua anak ini bak seperti "kebun serba ada". Selain ditanami aneka bunga dan sayur, juga ada buah-buahan seperti belimbing, jambu merah, dan srikaya. Termasuk juga bunga rosella yang bisa menjadi minuman kesehatan. 

"Dengan pekarangan ditanami sayur dan buah, warga tentunya bisa lebih sering mengonsumsi buah dan sayur. Murah karena tidak perlu membeli dan bisa kapan saja," sambung Amanah.

Menyukseskan Germas Butuh Peran Semua Pihak

Dimulai dari diri sendiri dan keluarga, semangat hidup bersih dan sehat itu kemudian terbawa ke desa. Tidak sulit mengajak warga di sana untuk bekerja bakti bersama demi mempercantik desa. Diantaranya dengan membuat taman desa, membuat bak sampah. Termasuk menghidupkan Bank Sampah dan Bank Jelantah demi menstimulus warga agar cinta kebersihan sekaligus mendapatkan nilai ekonomis.

Warga memiliki bank sampah dan bank jelantah/foto pribadi
Warga memiliki bank sampah dan bank jelantah/foto pribadi
Apalagi, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga ikut proaktif memberikan rangsangan kepada warganya untuk menjadikan kampung mereka bersih melalui gelaran lomba kebersihan.

Tahun ini, Kludan ikut berpartisipasi dalam lomba kebersihan "Sidoarjo Bersih dan Hijau" tingkat kabupaten yang diadakan oleh Dinas Kebersihan setempat. Kludan berhasil meraih juara harapan dan juara 1 untuk yel-yel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun