Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Disindir Wapres JK Soal Studi Banding ke Luar Negeri, Kepala Daerah Perlu Introspeksi

14 Juli 2019   08:32 Diperbarui: 16 Juli 2019   09:33 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wapres Jusuf Kalla mengimbau kepala daerah agar saling belajar dan saling melihat/Foto: Harian SIB

World Cities Summit dalam laman resminya, acimedellin.org menjelaskan bahwa ratusan kepala daerah di sejumlah negara di dunia akan hadir dalam pertemuan itu. Para kepala daerah akan membahas mengenai inovasi, kepemerintahan dan budaya negara.

Masih menurut CNN Indonesia, sebelum pergi ke Kolombia, Anies juga sempat terbang ke luar negeri, yakni Jepang pada Mei 2019. Ia terbang untuk keperluan pertemuan Urban Mayor Summit di Tokyo dan Singapura pada Mei 2019 tentang Perencanaan Pembangunan Kota.

Berita di CNN Indonesia ini pun banjir komentar dari warganet, baik yang mendukung Anies maupun sebaliknya. Silang pendapat terjadi.

Mereka yang mendukung, ada yang menulis begini: "Maju terus pak Anies, jadilah pemimpin yang bisa menularkan buah pikir positif bagi masyarakat dunia umumnya khususnya masyarakat Indonesia yang masih melek dengan ilmu, bukan hedonisme semata. Ada pula yang menulis "gubernur rasa presiden".

Namun, masih lebih banyak warganet yang berkomentar tidak mendukung. Ada yang menulis begini: "mau terbang ke seluruh dunia mana aja sih gak masalah, tapi hasilnya buat Jakarta apa?". Juga ada yang berkomentar "asik te perjalanan dinas pake duit rakyat".

Saran Pak JK bisa menjadi "cermin" bagi kepala daerah

Sebenarnya, saran dari Pak JK tersebut tidak perlu disimpulkan hanya ditujukan kepada satu atau dua orang pemimpin daerah. Namun, kepada semua pemimpin daerah. Saran tersebut bisa menjadi "cermin" untuk bercermin dan intropeksi apakah selama ini mereka memang senang pergi ke luar negeri.

Terlebih, studi banding atau apapun nama kegiatan di luar negeri, bukan sekali ini terjadi. Sejak dulu, agenda ini acapkali menuai pro kontra. Ada yang berpendapat bila kegiatan ke luar negeri sekadar plesir dan membuang anggaran serta tidak ada manfaatnya. Benarkah?

Sebenarnya, menyebut studi banding ke luar negeri tidak ada manfaatnya sama sekali juga kurang tepat. Kunjungan ke tempat, apalagi bisa dicontoh merupakan salah satu sumber informasi yang berharga. Observasi secara langsung, bertemu masyarakat dengan kebiasaan dan istem yang berbeda, tentu sesuatu yang bernilai.

Hanya saja, terpenting sejatinya bukan kegiatannya itu. Namun, lebih kepada output yang ditetapkan untuk dicapai dalam kunjungan itu. Apakah hasil kunjungan ke luar negeri itu memang memberikan pengaruh nyata yang bisa diterapkan di kota sendiri. Ataukah sekadar melihat, mendapat wawasan baru lantas tidak pernah diaplikasikan.

Itulah "cermin" yang dimaksud. Bahwa, pernyataan Pak JK tersebut bisa menjadi pengingat bagi para kepala daerah yang selama ini cukup sering ke luar negeri ataupun mereka yang akan studi banding ke luar negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun