Bagaimana rasanya tinggal di Amerika Serkat?Â
Selama ini, gambaran singkat hidup di "negeri Hollywood" itu hanya bisa saya dapatkan ketika mewawancara narasumber yang kebetulan menyelipkan cerita keseruan mereka selama tinggal di Amerika Serikat. Atau juga membayangkan dari foto-foto kawan yang dipajang di akun media sosial perihal kegiatan mereka di sana.
Menurut mereka yang pernah tinggal di Amerika Serikat itu, salah satu aktivitas yang hampir selalu dilakukan di setiap pekan adalah berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket. Salah satu yang dicari adalah produk-produk Indonesia di sela deretan produk lokal Amerika Serikat. Katanya untuk mengobati rindu.
Nah, Jumat (12/7) kemarin, saya sejenak bisa merasakan langsung nuansa tinggal di Amerika Serikat ketika hadir di acara "USA Fair 2019" yang digelar dalam rangka merayakan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Acara pembukaan 'USA Fair 2019' tersebut dihadiri oleh perwakilan Kedutaaan Besar AS, yakni Konjen AS, Mark G. McGovern, Atase Departemen Pertanian AS, Garrett Macdonald, Direktur PEKA Consult, Inc.,Kafi Kurnia, Direktur Merchandising and Marketing PT Supra Boga Lestari Tbk, Maria Suwarni dan Head of Operational PT Supra Boga Lestari Tbk, Gilles Pivon.
Yang menarik, momen ini dimanfaatkan sebagai peluang untuk mempromosikan pluralisme melalui produk asli Indonesia dan produk Amerika Serikat yang merupakan hasil kolaborasi Ranch Market dan Farmers Market dengan USDA, Food Export USA Northeast, dan Asosiasi Ekspor Makanan Mildwest USA.
Diantaranya produk buah-buahan, daging, seafood dan kebutuhan sehari-hari lainnya seperti bahan masakan, makanan ringan, minuman dan produk lainnya.
Saya dan beberapa kawan blogger yang hadir, sempat terhenti di rak display yang memajang bermacam buah-buahan. Ketika Atase Departemen Pertanian AS, Garret Macdonald menjelaskan perihal buah apel dan jeruk Amerika, termasuk kurma dari Amerika Serikat. Kurma dari Amerika Serikat?
Ya, saya yang lahir di desa ini baru tahu bila ada produk kurma Amerika Serikat. Selama ini, kita mungkin tahunya negara penghasil buah kurma adalah Mesir, Iran, Arab Saudi, Irak, Pakistan ataupun Tunisia. Dibandingkan dengan kurma yang selama ini kita konsumsi, kurma dari Amerika Serikat bentuknya sedikit lebih besar.
"Di Amerika, kurma ini dibudidayakan di beberapa negara bagian seperti di Arizona dan California. Ukurannya memang lebih besar karena varietasnya memang seperti itu," jelas Garret Macdonald.
Pembukaan 'USA Fair 2019" kemarin juga dimeriahkan demo masak yang dipimpin oleh Chef Henry Alexie Bloem. Menariknya, chef terkenal asal Bali yang lahir dari keluarga penjual Nasi Djenggo ini mengangkat resep Indonesia yang dimasak menggunakan bahan-bahan dari Amerika dengan tajuk "story of heritage cullinary". Jadilah menu rujak US beef Sambel Mbe, US beef Abon Basah dan Skippy gado-gado.
Serta, agar masyarakat agar dapat lebih merangkul perbedaan yang ada. Pihaknya juga ingin memperkenalkan berbagai produk AS yang sudah dipasarkan di Indonesia.
"Hubungan kerja sama dua negara bisa dilakukan melalui makanan, dan itu yang kita lakukan dengan kegiatan ini. Kami mengumpulkan produk-produk AS yang sudah dikenal oleh masyarakat di sini. Dengan beragam produk dari Indonesia dan Amerika, masyarakat bisa membuat banyak citarasa baru," ujar Mark G.McGovern.Â
Nah, sampean (Anda) yang ingin merasakan nuansa tinggal di Amerika, silahkan datang ke "USA Fair 2019" yang akan digelar hingga 12 Agustus 2019 mendatang. Dengan berjalan-jalan di The Gourmet by Ranch Market di Mall Galaxy 3 Surabaya, sampean bisa menikmati pandangan rak display yang memajang produk lokal Indonesia berdampingan dengan produk Amerika. Ya, anggap saja sampean memang tengah berada di Amerika. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H