Bahkan, Alexis Sanchez yang jadi pemain flop di Manchester United, bergaji mahal tapi hanya berkotribusi kecil bagi tim, tampil apik di laga perdana Copa America 2019. Alexis membuat satu assist dan mencetak gol penutup Chile di menit ke-82.
Sebelumnya, Qatar yang tampil lebih dulu, bermain imbang 2-2 melawan Paraguay pada laga perdana Grup B, Minggu (17/6) dini hari. Sempat tertinggal dua gol, Qatar mampu menyamakan skor lewat Ali di menit ke-68 dan gol bunuh diri Rodrigo Rojas di menit ke-77.
Grup B untuk sementara dikuasai Kolombia yang menang 2-0 atas Argentina di laga pertama. Sementara Qatar dan Paraguay memiliki satu poin dan Argentina belum mendapatkan poin.
Merujuk pada fakta tersebut, peluang Jepang dan Qatar untuk lolos ke perempat final belum tertutup. Apalagi, selain dua tim peringkat teratas yang otomatis lolos ke perempat final, ada dua jatah untuk dua dari tiga tim peringkat tiga terbaik. Celah inilah yang bisa dimaksimalkan Jepang dan Qatar.
Di pertandingan kedua, Jepang akan menghadapi tim yang paling sering juara Copa America, Uruguay. Bila tidak ingin mengulang nasib seperti di Copa America tahun 1999 ketika langsung out di fase grup, Jepang harus bangkit. Minimal bisa menahan imbang Uruguay lantas berupaya mencari kemenangan saat menghadapi Ekuador pada 24 Juni. Andai bisa meraih empat poin, Jepang berpeluang lolos ke babak perempat final sebagai pringkat tiga terbaik.
Sementara Qatar akan menghadapi Kolombia pada Rabu (19/6) malam waktu setempat. Setelah menahan Paraguay, Qatar pastinya ingin memperlihatkan kualitas mereka melawan Kolombia sebelum menantang Lionel Messi dan kawan-kawannya di pertandingan terakhir. Siapa tahu, Qatar bisa membuat kejutan.Â
Selain karena lawan-lawan yang dihadapi memang "kelas berat", juga tidak ada sejarahnya tim-tim tamu di Copa America bisa juara. Dari sekian banyak tim-tim undangan yang pernah tampil di Copa America, memang tidak ada yang pernah tampil sebagai juara. Artinya, trofi Copa America masih diraih tim-tim "tuan rumah" di benuanya sendiri.
Prestasi terbaik tim undangan masih dipegang oleh Meksiko yang pernah dua kali tampil di final. Namun, Meksiko harus puas hanya menjadi finalis. Pertama di final tahun 1993, mereka takluk 1-2 dari Argentina. Lalu, di final tahun 2001, Meksiko dikalahkan Kolombia 1-0.
Di sisi lain, terlepas dari hasil akhir yang diraih dua tim Asia nanti, keputusan panitia Copa America mengundang Jepang dan Qatar, tentunya membawa dampak positif bagi brand Copa America. Sebab, suporter Jepang dan Qatar pastinya tertarik untuk mengikuti turnamen ini. Jadi, itu merupakan strategi bagus untuk mengenalkan Copa America ke belahan dunia lainnya.Â