Bila kebetulan istri memasak masakan lebih atau sekadar membuat kue, dia mengirim sebagian masakan ataupun kuenya untuk mereka. Begitu pula bila tetangga pulang dari luar kota, hampir selalu membawakan oleh-oleh untuk kami. Bila kami butuh bantuan dan begitu pula sebaliknya, tetangga-lah penolong pertama.
Nah, ketika acara buka bersama dan pemberian santunan untuk anak yatim, Bu Endang dan Bu Grace tidak mau ketinggalan. Mereka ikut menyemarakkan Ramadan di perumahan kami seperti tahun-tahun sebelumnya. Padahal, bisa saja, mereka memilih menutup pagar rumah mereka rapat-rapat hanya karena enggan bergabung.
Cerita tersebut mungkin terdengar sepele. Hanya cerita receh. Namun, ketika persoalan intoleransi agama dan juga penolakan terhadap keberaaman acapkali masih menggema di beberapa tempat negeri ini, cerita ini menjadi penting untuk digaungkan.
Saya yakin, bukan hanya di perumahan saya, tetapi di banyak tempat lainnya, juga masih ada banyak cerita perihal mereka yang bersemangat merawat keberagaman dan bisa hidup berdampingan dengan ikut menyemarakkan Ramadan tahun ini.
Sebab, selain di perumahan, semangat keberagaman menyemarakkan Ramadan juga saya rasakan di acara alumni SMA yang menggelar pembagian takjil di jalanan dan bakti sosial di panti asuhan.
Ada kawan yang tidak ikut berpuasa, tetapi bersemangat untuk ikut terlibat dalam acara tersebut. Dia rela meluangkan waktu untuk datang meski kemudian buru-buru kembali katanya ada kegiatan ibadah hari Minggu. Ah, hebat ya Ramadan, bisa mengumpulkan keberagaman dalam satu wadah.
Ya, saya yakin, ada banyak semangat keberagaman dalam menyemarakkan Ramadan yang bisa ditemui di banyak tempat. Karena memang, sebagai manusia yang tinggal di bumi Indonesia yang beragam sukunya, beragam pemeluk agamanya, beragam dialek berbahasanya, kita harus siap berbeda. Siap dalam artian menerima perbedaan dan siap hidup berdampingan.
Bukankah seorang muslim yang baik adalah mereka yang bisa membuat tetangganya nyaman dan aman hidup berdampingan dengannya? Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H