Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mau "Ngadem" Selama Puasa, Ke Mini Agrowisata Surabaya Saja

16 Mei 2019   18:44 Diperbarui: 16 Mei 2019   18:53 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan mahasiswa ke mini agrowisata/Foto: news.detik.com

Ngadem alias mencari tempat yang lebih teduh, lebih nyaman dan lebih asyik untuk sekadar duduk melepas penat, tentunya menyenangkan bagi kita yang tengah menunaikan ibadah puasa Ramadan. Terlebih di siang hari ketika matahari sedang  terik optimal. 

Bagi sampean (Anda) yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, ngadem tidak hanya bisa dilakukan di dalam pusat perbelanjaan (mal), ruang kerja  yang ber-AC ataupun di rumah. Ngadem juga bisa di ruang terbuka. Dan memang, Surabaya terkenal memang taman dan ruang terbuka hijau yang teduh, sejuk dan asri. Salah satu yang paling menarik adalah mini agrowisata.

Lokasi mini agrowisata tersebut terletak di belakang kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemerintah Kota Surabaya. Tepatnya di Jalan Pagesangan 2 no 58 Surabaya. Untuk datang ke sana, sebagai tetenger (penanda) paling mudah adalah Masjid Nasional Al-Akbar. Jaraknya cukup dekat dengan masjid megah berkubah hijau muda ini. Bila kita datang dari arah depan masjid, kita tinggal belok kanan lantas mengikuti jalan.

Apa yang istimewa dari mini agrowisata di Surabaya ini?

Bila menjejakkan kaki di sana, sejauh mata memandang, pandangan kita akan diteduhkan oleh hamparan tanaman hijau yang tentu saja nyaman untuk tempat ngadem. Bahkan, berbeda dengan kebanyakan ruang terbuka hijau di Surabaya, mini agrowisata menawarkan pengalaman berwisata sembari belajar tentang pertanian, khususnya pertanian terpadu.

Selain pertanian, mini agrowisata juga mengembangkan perikanan/Foto: Encity
Selain pertanian, mini agrowisata juga mengembangkan perikanan/Foto: Encity
Menariknya, meski namanya mini, tetapi lahannya cukup luas, 8.000 meter. Mini agrowisata ini telah mengadopsi sistem pertanian terpadu yang menggabungkan kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan dalam satu lahan.

Pada aspek pertanian, kita bisa mendapati berbagai macam tanaman bunga, toga, buah dan sayuran yang ditanam dalam beberapa media berbeda. Ada yang ditanam di dalam pot, di lahan tanah, bahkan ada pula yang menggunakan metode hidroponik. Salah satu tanaman buah yang menjadi ciri khas di mini agrowisata adalah labu botol. Buah yang jarang ditemukan di Surabaya ini dapat dijumpai bergelantungan membentuk semacam lorong.

Labu botol di mini agrowisata Surabaya/Foto: Tribunnews.com
Labu botol di mini agrowisata Surabaya/Foto: Tribunnews.com
Kita juga mendapati budidaya macam ternak seperti ayam petelur, kelinci dan kambing jawa maupun kambing ettawa. Ada juga burung hantu dan burung merak yang membuat mini agrowisata ini seperti kebun binatang mini. 

Termasuk juga budidaya ikan nila, gurami dan lele. Bahkan, bagi pengunjung yang tengah merasakan pegal-pegal, ada terapi ikan di kolam khusus yang berada di bagian depan mini agrowisata yang dikemas berpetak-petak.

Menariknya, bila sampean berkunjung ketika masa panen, biasanya hasil panen pertanian maupun peternakan sering dibagikan kepada pengunjung maupun warga sekitar. Bahkan pengunjung dipersilahkan untuk meminta bibit ikan atau tanaman secara cuma-cuma.

Jadi jujugan murid PAUD Hingga Mahasiswa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun