Babak final Liga Champions 2019 yang akan digelar di Stadiona Wanda Metropolitano di Kota Madrid, 1 Juni mendatang, dipastikan akan menjadi milik tim asal Inggris. Sebab, final yang akan digelar di markas Atletico Madrid tersebut akan mempertemukan dua tim Inggris, Liverpool dan Tottenham Hotspur.
Sebagai pecinta bola, kita hanya tinggal menunggu, trofi bertelinga lebar yang setiap tahun diperebutkan tim-tim elit Eropa ini, pada akhirnya akan dipeluk, dicium dan diangkat pemain-pemain Liverpool ataukah Tottenham Hotspur.
Menariknya, tidak hanya di Liga Champions, di kompetisi Liga Europa juga berpeluang menampilkan final antara dua tim asal Inggris. Di kompetisi yang sering dipelesetkan warganet sebagai "liga malam jumat" karena dimainkan Kamis malam waktu Eropa ini, dua tim asal London, Arsenal dan Chelsea, berpeluang ke final.
Chelsea yang menghadapi tim Jerman, Eintrach Frakfurt, akan tampil di semifinal leg II, Kamis (9/5) malam waktu Eropa atau Jumat (10/5) waktu Indonesia dengan memiliki sejumlah keuntungan.
Tengah pekan lalu, Chelsea menahan imbang Frakfurt 1-1 di kandangnya pada semifinal leg I. Artinya, di semifinal leg II yang akan dimainkan di London, Chelsea sejatinya hanya butuh hasil 0-0 untuk lolos. Namun, merujuk rapor bagus Chelsea selama tampil di kandang pada babak knock out Europa League musim ini, The Blues punya peluang besar untuk menang dan lolos ke final.
Dalam empat kali tampil di kandang di babak knock out, Chelsea selalu menang. Eden Hazard dan kawan-kawan menang 3-0 atas tim Swedia, Malmo FF pada leg II babak 32 besar (22/2), menang 3-0 atas tim Ukraina, Dynamo Kyiv di leg I babak 16 besar (8/3). Serta, menang 4-3 atas Slavia Praha di leg II perempat final (19/4).
Bahkan, dalam tujuh pertandingan di babak knock out Europa League yang sudah dilakoni, Chelsea tidak pernah kalah. Mereka menang enam kali dan imbang sekali. Â
Tim asuhan Maurizio Sarri ini juga tengah on fire setelah di pertandingan pekan ke-37 Liga Inggris akhir pekan kemarin, menang 3-0 atas Watford. Kemenangan itu bermakna penting bagi Chelsea. The Blues sudah dipastikan masuk klasemen empat besar dan akan tampil di Liga Champions musim depan. Artinya, Chelsea bisa tampil habis-habisan di pertandingan semifinal leg II nanti.
Bandingkan dengan Frakfurt yang tidak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir mereka. Bahkan, di pertandingan Bundesliga Jerman akhir pekan kemarin (5/5), Frankfurt kalah telak 1-6 dari Bayer Leverkusen.
Bagaimana dengan Arsenal?
Arsenal memang tampil bak anak muda labil di Liga Inggris. Terutama ketika jelang kompetisi berakhir. Di empat pertandingan terakhir, Arsenal tidak pernah lagi menang. Mereka kalah 2-3 dari Crystal Palace di kandang sendiri (21/4), kalah 1-3 dari Wolverhampton, takluk 0-3 dari Leicester City (28/4), dan akhir pekan kemarin ditahan 1-1 oleh Brighton & Hove.
Situasi itu membuat Arsenal hampir dipastikan tidak akan mampu finish di peringkat empat besar sebagai syarat lolos ke Liga Champions musim depan. Maksimal, Arsenal hanya ada di peringkat 5.
Namun, jangan meremehkan Arsenal di kompetisi Europa League musim ini. Meski labil di Liga Inggris, tetapi The Gunners mampu 'meledak' di panggung Europa League.
Tengah pekan lalu, Arsenal meraih kemenangan penting, 3-1 atas tim kuat asal Spanyol, Valencia di London pada laga semifinal pertama (3/5) lalu. Nah, dini hari nanti, Arseal bertekad menuntaskan perjuangan di semifinal leg II di markas Valencia.
Dengan berbekal kemenangan 3-1 di kandang, Arsenal hanya butuh hasil imbang di Mestalla untuk lolos ke final. Kalah dengan skor 0-1 pun, Arsenal tetap lolos.
Arsenal juga terbantu dengan keberadaan pelatih Unai Emery. Bagi pelatih asal Spanyol ini, tampil di semifinal kompetisi Eropa bukanlah pengalaman baru. Dia bahkan pernah mencatat tiga kali juara beruntun bersama Sevilla di Europa League dari musim 2013/14 hingga 2015/16.
Satu lagi, Arsenal juga akan sangat termotivasi untuk lolos ke final dan menjadi juara. Sebab, juara Europ League akan mendapatkan 'bonus' tampil di Liga Champions musim depan. Arsenal tentunya mendambakan gelar juara plus bonus tersebut.
"Kami sudah tidak sabar ingin segera memastikan lolos ke final. Dengan motivasi dan kualitas yang kami miliki, saya yakin kami bisa mewujudkannya," ujar Emery dikutip dari www.arsenal.com.
Nah, merujuk semua hal tersebut, 'skenario' final sesama tim Inggris di final Europa League yang akan digelar di Baku, Azerbaijan pada 29 Â mendatang, sangat mungkin akan terjadi. Chelsea akan berpeluang bersua Arsenal di final.
Andai itu benar terjadi, final Liga Champions dan final Liga Europa musim ini menghadikan "All English Final", publik Inggris akan bisa menepuk dada. Bahwa kompetisi EPL (English Premier League) memang yang terbaik di Eropa. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H