Sampai di sini, laga seperti sudah game over. Sebab, di 20 menit akhir, Madrid harus mencetak tiga gol bila ingin unggul agregat dan lolos. Malah, suporter Madrid sudah banyak yang beranjak dari stadion. Mereka seperti sudah tahu bahwa timnya tidak mungkin bisa mendapatkan keajaiban.
Dan memang, tidak ada kejaiban di 20 menit akhir. Justru, Real Madrid akhirnya mengakhiri laga dengan 10 pemain setelah Nacho menerima kartu kuning kedua di masa injury time. Madrid pun kalah agregat 3-5 dan tersingkir dari Liga Champions musim ini. Malam di Bernabeu tadi malam menjadi yang paling kelabu bagi fans Madrid.
Ini merupakan kali pertama sejak musim 2009/10, Real Madrid terhenti di babak 16 besar dan gagal lolos ke perempat final. Sebelumnya, dalam delapan musim beruntun, Madrid jadi "peserta tetap" babak perempat final. Mereka selalu menjadi salah satu tim favorit juara. Faktanya, mereka mampu juara di musim 2014, 2016, 2017 dan 2018. Kini, semua kenangan hebat itu seolah tinggal cerita.
"Ini sungguh malam yang berat. Tetapi yang terpenting, kami harus tetap kuat dan dewasa menyikapinya. Kami harus tetap menegakkan kepala dan belajar dari kesalahan tanpa melupakan apa yang telah kami capai dalam beberapa tahun terakhir," ujar Nacho dikutip dari Marca.com.
Real Madrid Terancam Gagal Meraih Trofi
Tersingkir dari panggung Liga Champions membuat Real Madrid kini terancam mengalami salah satu musim terburuk. Tim asuhan Santiago Solari ini kini terancam tidak meraih satupun gelar di akhir musim nanti. Ironisnya, gelar demi gelar yang diincar Madrid, seolah hilang hanya dalam sepekan.
Diawali kegagalan lolos ke final Copa del Rey setelah Real Madrid kalah 0-3 dari Barcelona pada semifinal leg II, Rabu (27/2). Madrid kalah agregat 1-4 dari Barcelona dan harus merelakan trofi Copa del Rey melayang.
Empat hari kemudian, Madrid kembali kalah dari Barcelona 0-1 di pekan ke-26 di Liga Spanyol (3/3) yang membuat peluang juara semakin menipis. Memang, peluang Real belum tertutup. Namun, Real (48 poin) kini tertinggal 12 poin dari Barcelona dengan liga menyisakan 12 laga. Rasanya hampir mustahil mengejar Barca.
Ironisnya, parade kegagalan Real Madrid yang berujung melayangnya trofi itu, semuanya justru terjadi di markas mereka, Santiago Bernabeu. Bila ditambah kekalahan 1-2 dari Girona di pekan ke-25 Liga Sanyol pada 17 Februari silam, Madrid berarti kalah empat kali beruntun di kandang di semua kompetisi.
"Dalam satu pekan, kami seperti kehilangan segalanya. Kami tidak akan mencari alasan. Lawan kami memang bermain lebih bagus. Mereka pantas lolos," ujar Dani Carvajal, bek kanan Madrid.
Ajax Dampingi Tottenham Hotspur yang Juga Lolos ke Babak 8 Besar
Situasi sebaliknya dirasakan Ajax Amsterdam. Tim asuhan Erik ten Hag ini larut dalam perayaan lolos ke perempat final. Dan memang, Ajax punya banyak alasan untuk merayakan keberhasilan mereka.