When I find myself in times of trouble, Mother Mary comes to me
Speaking words of wisdom, let it be....
And when the broken hearted people living in the world agree
There will be an answer, let it be...
Mantap sekali suara Paul McCartney menyanyikan lagu yang entah sudah berapa puluh atau bahkan ratus kali saya mendengarnya sejak mengenal The Beatles  sekira tiga dekade lalu.Â
McCartney seolah sangat menjiwai makna lagu yang di-release pada 8 Mei 1970, hanya sebulan setelah hubungan personel grup band legendaris ini mulai retak.
"Let it be..." Biarlah yang terjadi terjadilah.
Lagu ini juga dikenalkan ke publik ketika klub sepak bola tempat The Beatles menetap, Liverpool, sedang kering prestasi. Awal tahun 70-an merupakan periode ketika Liverpool penasaran.Â
Setelah menjadi juara Liga Inggris tahun 1966, mereka tidak lagi mampu juara. Baru di tahun 1973, The Reds bisa kembali juara. Bahkan, mereka sekaligus meraih dua trofi dengan memenangi Piala UEFA yang menjadi raihan pertama mereka di kancah Eropa. Empat tahun kemudian, mereka memenangi Piala Champions pertama. Â
Lalu, apa korelasi antara Let It Be nya The Beatles dengan klub Liverpool di era sekarang?
Begini. Di awal tahun 2019 ini, Liverpool yang menutup tahun 2018 dengan predikat sebagai juara paro musim Liga Inggris 2018/19, mulai merasakan tekanan luar biasa dalam upaya kembali meraih gelar Liga Inggris setelah 29 tahun "puasa gelar".