Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Surabaya, Kita Belajar 'Memanusiakan' Pejalan Kaki

22 Januari 2019   16:47 Diperbarui: 23 Januari 2019   17:25 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu penampakan trotoar di Surabaya/Foto: pamboedifiles.blogspot.com

Contohnya di sepanjang Jalan Tunjungan yang melegenda, di Jalan Basuki Rahmat, di Jalan Ngagel, di jalan-jalan dekat kantor Pemkot Surabaya. Termasuk juga di sepanjang jalan Gubeng yang beberapa waktu lalu sempat viral karena ambles tetapi lantas bisa dengan cepat direhabilitasi oleh Pemkot Surabaya.

Berdasarkan referensi yang saya baca, selain mempercantik pedestrian, pemerintah kota Surabaya juga membuat saluran di bawahnya, Jadi, di atasnya untuk pejalan kaki, dibawahnya untuk jalan air agar tidak terjadi genangan air ketika musim hujan.

Kebijakan untuk membangun pedestrian sekaligus saluran di bawahnya ini telah direalisasikan sejak tahun 2010. Dalam kurun delapan tahun terakhir, telah lebih dari 50 ribu meter pedestrian dan saluran telah dibangun di Surabaya. "Selain mempercantik dan memanjakan pejalan kaki, juga menekan upaya penanganan banjir," ujar Erna Purnawati, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Pematusan

Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya mencatat pada tahun 2010 berhasil membangun trotoar sepanjang 9.942 meter, 2011 sepanjang 2.185,7 meter, 2012 sepanjang 4.669,60 meter, 2013 sepanjang 4.558 meter, 2014 sepanjang 4.689 meter, 2015 sepanjang 9.446 meter, 2016 sepanjang 9.627,80 meter dan 2017 sepanjang 2.419 meter. 

"Total selama 7 tahun terakhir ditambah 7 bulan 2018 pembuatan pedestrian sepanjang 52.763 meter," pungkas Erna seperti dikutip dari

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4165781/seberapa-panjang-saluran-dan-pedestrian-telah-dibangun-di-surabaya.

Sampean yang ingin melihat langsung seperti apa rupa dan bagaimana nyamannya trotoar, silahkan mampir ke channel Youtube milik Dinas Perhubungan Surabaya. Ada video berjudul "Surabaya Surganya Pejalan Kaki".

Dalam video yang telah disiarkan ke publik pada Oktober 2017 dan telah disaksikan 229.757 viewer tersebut, ditampilkan beberapa upaya Pemkot Surabaya untuk mewujudkan pedestrian yang ramah bagi pejalan kaki. Tentunya termasuk penampakan 'wajah' pedestriannya.

Dari tampilan video tersebut, kita bisa melihat betapa pemerintah kota Surabaya tidak sekadar membangun trotoar yang nyaman. Mereka juga memelihara trotoar tersebut agar bisa nyaman digunakan pejalan kaki. Salah satunya dengan menempatkan petugas di beberapa titik trotoar.

Petugas tersebut tidak hanya berjaga di trotoar bak patung yang diam tanpa kata. Namun, mereka juga mengedukasi warga untuk menghormati hak pejalan kaki. Semisal bila ada pengendara motor, pengemudi becak yang bandel melajukan kendaraannya di atas trotoar, petugas tersebut lantas mengingatkan agar menggunakan jalan raya, bukan trotoar.

Mereka juga memberitahu para pengendara motor, pengemudi becak ataupun pedagang kaki lima bahwa trotoar merupakan haknya pejalan kaki. Karenanya, sudah sepatutnya, pejalan kaki mendapatkan haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun