Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hujan Gol di Anfield dan Salah yang Tidak Egois

30 Desember 2018   12:12 Diperbarui: 30 Desember 2018   16:51 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gol kedua Firmino jadi bukti bahwa striker asal Brasil ini memang pemain Brasil. Dia seolah menari samba melewati kepungan bek-bek Arsenal lantas melepaskan tendangan keras akurat.

Liverpool semakin di atas angin ketika Sadio Mane mencetak gol di menit ke-32 meneruskan assist Mohamed Salah. Liverpool menutup babak pertama dengan skor 4-1 setelah Salah berhasil mengeksekusi penalti di masa added time setelah pelanggaran terhadap dirinya. 

Di babak kedua, Liverpool menambah satu gol melalui tendangan penalti Firmino di menit ke-65 setelah terjadi pelanggaran terjadap Dejan Lovren.

Gol tersebut membuat penyerang asal Brasil ini menciptakan hat-trick (mencetak tiga gol dalam satu pertandingan). "Dia (Firmino) sangat pantas mendapatkan hattrick. Dia bermain sangat bagus di pertandingan ini," ujar Xherdan Shaqiri, pemain tengah Liverpool.

Dan, yang kedua, semesta rupanya sedang berpihak pada Liverpool. Tidak hanya berhasil meraih kemenangan penting atas Arsenal, Si Merah juga mendapat keuntungan ganda setelah tim peringkat kedua, Tottenham Hotspur kalah di kandang sendiri. 

Di luar dugaan, Tottenham takluk 1-3 dari tamunya, Wolverhampton Wanderers. Tottenham yang unggul 1-0 di babak pertama lewat gol Harry Kane, dibalas tiga gol di babak kedua hanya dalam waktu 15 menit. 

Akhir pekan lalu, City juga diluar dugaan kalah di kandang sendiri dari tim papan bawah, Crystal Palace. Maknanya, para pesaing Liverpool justru yang yang masih labil. Mereka lupa filosofi bahwa sebagai tim yang mengejar, laju mereka tidak boleh melambat.

Kombinasi hasildi Anfield dan Wembley ini membuat Liverpool kini memimpin klasemen dengan koleksi 54 poin, unggul 9 poin dari Tottenham (45 poin) di peringkat dua. Sementara pesaing Liverpool lainnya, Manchester City baru akan bermain malam nanti menghadapi tuan rumah Southampton.

Meski unggul jauh dari pesaingnya, Pelatih Liverpool, Juergen Klopp enggan jumawa. Dia kurang tertarik mengomentari posisi timnya di klasemen. Menurutnya, yang terpenting bagi Liverpool adalah terus tampil bagus dan meraih kemenangan. 

"Saat ini tidak terlalu penting berapa poin kami unggul karena ini masih Desember. Bahkan akhir Desember. Sekarang bukan waktunya menjadi headline di media, tetapi bagaimana fokus di setiap pertandingan dan mendapatkan sebanyak mungkin poin," ujar Klopp dikutip dari www.liverpoolfc.com.

Klopp benar. Kompetisi Liga Inggris musim 2018/19 memang masih panjang. Masih ada 19 pertandingan tersisa dan kemungkinan apapun masih bisa terjadi. Apalagi, di masa lalu, Liverpool juga pernah mengalami situasi merajai klasemen pada periode akhir tahun tetapi lantas gagal juara di akhir musim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun