"What a draw @AFCAjax playing against @realmadrid in the next round @ChampionsLeague. Brings back memories to our match in November 1994 when we won 0-2 in Santiago Bernabu".
Begitu tulisan kiper legendaris Belanda, Edwin van der Sar di akun Twitternya, sesaat setelah mengetahui hasil undian babak 16 besar Liga Champions, Senin (17/12/2018) yang mempertemukan Ajax Amsterdam dengan Real Madrid.
Ingatan Van der Sar yang kini jadi petinggi di Ajax, rupanya langsung melayang ke masa 24 tahun silam. Tepatnya ketika Ajax bertemu Real Madrid. Saya tidak ingat, kemenangan 2-0 Ajax di Santiago Bernabeu yang dimaksud Van der Sar itu apakah terjadi di babak 16 besar atau perempat final. Sebab, di tahun itu, alur pertandingan Liga Champions tentu belum seperti sekarang.
Tetapi yang jelas, yang saya ingat, di musim 1994/1995 itu, Ajax yang diisi anak-anak muda calon bintang seperti Clarence Seedorf, Edgar Davids dan Patrick Kluivert, plus Van der Sar yang berusia 24 tahun dan Jari Litmanen serta Frank Rijkaard yang baru pulang kampung, berhasil jadi juara setelah di final mengalahkan sang juara bertahan, AC Milan dengan skor 1-0.
Ya, duel nostalgia antara Ajax dan Real Madrid tersebut merupakan salah satu dari hasil pengundian babak 16 besar Liga Champions yang digelar di Kota Nyon, Swiss, Senin (17/12/2018) petang. Sebanyak 16 tim yang telah lolos ke babak knock out Liga Champions, telah mendapatkan lawan masing-masing. Aturannya, klub yang di masa penyisihan telah satu grup, tidak akan saling bertemu di babak 16 besar. Begitu juga klub yang berasal dari satu negara, "dilarang" bertemu dulu.
Acuannya, selama penyisihan grup, Ajax tidak pernah kalah dengan meraih 3 kemenangan dan 3 kali imbang. Dua hasil imbang diantaranya diperoleh saat bermain 1-1 dan 3-3 dengan tim kuat Jerman, Bayern Munchen di Grup E. Bandingkan dengan Madrid yang mengalami dua kekalahan selama penyisihan grup.
Namun, dari delapan jadwal pertandingan babak 16 besar Liga Champions hasil drawing di Kota Nyon, yang paling menjadi sorotan media adalah hasil undian yang diperoleh dua tim Inggris paling sukses di Piala/Liga Champions, Liverpool dan Manchester United. Keduanya bertemu lawan berat.
Liverpool yang masih penasaran ingin menambah lima trofi Liga Champions yang sudah diraih, akan menghadapi tim kuat Jerman, Bayern Munchen yang juga telah lima kali juara. Liverpool yang musim lalu jadi finalis, tentunya penasaran ingin kembali mencicipi laga final. Dengan bekal penampilan apik di Liga Inggris, bukan tidak mungkin, anak asuh Juergen Klopp bisa melewati hadangan Bayern.
Sementara Manchester United yang sudah juara tiga kali tetapi kali terakhir juara sudah berlalu 10 tahun lalu, akan menghadapi tim pendominasi Liga Prancis saat ini, Paris Saint Germain (PSG). Merujuk pada penampilan labil United saat ini, PSG mungkin akan lebih diunggulkan. Namun, bagaimanapun, pelatih United, Jose Mourinho sosok berpengalaman di Liga Champions karena sudah pernah dua kali juara bersama FC Porto (2004) dan Inter Milan (2010).Â
Sebagai tim runner-up pada penyisihan grup, Liverpool dan Manchester United akan memainkan pertandingan leg pertama di kandang. Baru di pertandingan leg kedua, Liverpool akan away ke Jerman dan United melawat ke Prancis. Menarik ditunggu siapa yang akan lolos ke perempat final.
Hasil drawing yang juga menjadi sorotan yakni pertemuan Juventus menghadapi tim Spanyol, Atletico Madrid. Pertandingan ini juga menghadirkan nostalgia bagi beberapa pemain Juventus yang pernah bermain di Liga Spanyol. Selain penyerang Juventus, Cristiano Ronaldo, juga ada gelandang Sami Khedira. Keduanya pernah berkostum Real Madrid.
Di akun Twitternya, Sami Khedira menyebut pertemuan melawan Atletico tidak pernah mudah. "Menghadapi mereka selalu menjadi pertandingan yang sulit. Ini akan menjadi tantangan berat. Tetapi, kami akan bisa melewati mereka," ujarnya.
Nostalgia juga akan dialami pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Dia akan kembali ke Jerman setelah City bertemu, Schalke 04. Ya, bertemu tim Jerman tentunya menghidupkan ingatan lama Guardiola yang pernah tiga tahun melatih Bayern Munchen. Dan bagi pemain muda City, Leroy Sane, bertemu Schalke 04 akan menjadi laga emosional baginya. Sebab, Schalke merupakan klub yang pernah membesarkan namanya sebelum pindah ke City.
Barisan laga nostalgia semakin bertambah panjang dengan bertemunya Barcelona melawan Olympique Lyon. Kedua tim kali terakhir bertemu pada Liga Champions edisi 2009. Kala itu, Lionel Messi mencetak gol solo cantik. Di tahun itupula, Barcelona meraih trofi Liga Champions ketiga mereka sebelumnya di tahun 1992 dan 2006) setelah mengalahkan Manchester United di final.
Kali ini, Barcelona yang tengah memimpin klasemen Liga Spanyol dengan Messi memimpin daftar el pichichi (top skor) dengan 14 gol, tentunya lebih difavoritkan lolos ke perempat final ketimbang Lyon.
Adapun dua hasil drawing lainnya akan menyajikan pertandingan ketat merujuk kekuatan tim yang nyaris berimbang. AS Roma bertemu tim Portugal, FC Porto dan Tottenham Hotspur menghadapi Borussia Dortmund.
Sesuai jadwal, pertandingan leg pertama babak 16 besar akan digelar pada 12-13 dan 19-20 Februari mendatang. Tim berstatus runner up di laga penyisihan grup seperti Liverpool, Manchester United, Tottenham dan Ajax, akan bertindak sebagai tuan rumah. Sementara di pertandingan leg kedua yang digelar pada 5-6 dan juga 12-13 Maret 2019, tim-tim seperti Bayern, PSG, Real Madrid dan Barcelona yang merupakan juara grup, akan menjadi tuan rumah.
Masih lama untuk menebak siapa yang akan lolos ke babak perempat final. Tim-tim yang di penghujung tahun ini masih dalam kondisi labil, masih punya waktu untuk berbenah. Sementara tim-tim yang kini tampil hebat, belum tentu bisa tetap tampil stabil hingga Februari nanti. Jadi, selamat menunggu dan bernostalgia dengan ingatan lama pada hasil undian babak 16 besar ini. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H