Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mengagumi Surabaya, "Potret Kecil" Wonderful Indonesia

11 Desember 2018   14:35 Diperbarui: 11 Desember 2018   14:39 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu taman kota di Surabaya yang menjadi pesona kota ini/Foto IG Bangga Surabaya

Awal Agustus 2018 lalu, Kota Surabaya mendapatkan penghargaan yang "membuat orang berpikir". Surabaya meraih predikat kota pariwisata terbaik di Indonesia yang diberikan Yokkata Wonderful Indonesia Tourism Award 2018. Surabaya bahkan mengungguli Denpasar (Bali), Bandung, Yogyakarta dan beberapa kota di Indonesia yang selama ini identik sebagai "surga wisata".Ya, penghargaan tersebut memang membuat orang berpikir. Sebab, bagaimana mungkin, Surabaya yang wilayahnya tidak dianugerahi wisata alam menawan seperti hamparan pantai indah dan pulau-pulan mungil eksotis ataupun gugusan gunung dihiasi air terjun menakjubkan seperti daerah tujuan wisata lainnya, bisa menjadi kota pariwisata terbaik.

Bisa dimaklumi bila ada yang berpendapat seperti itu. Namun, bila melihat bagaimana Surabaya 'bersolek' dalam beberapa tahun terakhir, penghargaan itu sudah sepantasnya. Surabaya seperti memberi bukti bahwa sebuah kota yang meski tidak memiliki wisata alam by given, tetap mampu menjadi destinasi wisata. Dengan segala potensinya, Surabaya kini bahkan menjelma bak miniatur Indonesia dengan segala pesona dan ke-wonderful-an nya.  

Saya tidak sedang melebih-lebihkan apalagi melakukan upaya city branding. Sebagai orang yang mengikuti perkembangan Surabaya dari dulu, saya sekadar ingin berbagi cerita tentang fakta yang saya lihat. Fakta betapa Surabaya berhasil mengubah wajah kota yang dulunya gersang dan kumuh, kini jadi sedap dipandang. Bahkan, dunia pun mulai melihat Surabaya.

Ya, mengulas Surabaya adalah membahas kota yang menjadi terkenal di mata dunia karena "cara tidak biasa". Umumnya, kota di Indonesia bisa populer di dunia karena punya wisata alam memesona sehingga wisatawan mancanegara tertarik datang. Namun, untuk meyakinkan wisatawan mau datang, ternyata tidak melulu dengan iming-iming wisata alam. Ada cara lain untuk menarik turis asing datang. Cara lain inilah yang diterapkan Surabaya.

Dulu, Surabaya hanya jadi kota transit. Wisatawan asing hanya mampir di Surabaya. Lantas menghabiskan waktu ke Bromo dan destinasi wisata alam lainnya di Jawa Timur. Kini, setiap tahun, sedikitnya empat kali kapal pesiar dari Eropa singgah di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Selama beberapa hari, puluhan bahkan ratusan penumpang kapal pesiar itu menginap di Surabaya. Menikmati segala pesona kotanya.

"Menjual" lingkungan nyaman lewat taman kota dan kampung

Lalu, apa "jualannya" Surabaya sehingga bisa menjadi tujuan kunjungan wisatawan?

Modal utama Surabaya adalah kebersihan dan keasrian kotanya. Ada puluhan taman kota yang tidak hanya sebagai penghias kota, tetapi juga menjadi ruang interaksi warga. Taman-taman itu bersih juga asri. Membuat betah siapa saja yang datang. Ditambah penataan kotanya yang nyaman berupa jalan dan pedestrian yang lebar.

Silahkan juga datang ke kampung-kampung di tengah kota seperti Kampung Maspatih, Kampung Gundih, atau Kampung Ketandan dan masih banyak kampung lainnya yang tetap eksis di tengah himpitan gedung-gedung bertingkat. Kampung-kampung itu bersih dan asri. Bahkan, warga nya mampu memilah sampah secara mandiri. Melihat kampung-kampung ini, kita bak menemukan "surga terselip" di tengah sesak modernitas kota.

Eksotisme taman kota dan kampung serta keramahan warganya itulah yang "dijual" Surabaya kepada tamu mancanegara yang datang. Di sela seringnya agenda formal yang digelar di Surabaya, tamu-tamu mancanegara itu diajak ke kampung-kampung lingkungan dan merasakan keramahan warga dalam menyambut mereka.

Salah satu sudut Surabaya yang asri/Foto: IG Bangga Surabaya
Salah satu sudut Surabaya yang asri/Foto: IG Bangga Surabaya
Kampung-kampung yang bersih, taman-taman kota yang asri, kekayaan sosial budaya melalui kearifan lokal yang berpadu keramahan warga itulah yang menjadi pesona Surabaya. Pesona itu bahkan telah mendunia karena promosi, tulisan maupun tersiar dari mulut ke mulut.

Tak hanya kampung dan taman kota, Surabaya juga memiliki pasar-pasar tradisional berusia tua seperti Pasar Pabean, bangunan-bangunan bersejarah yang tetap berdiri kokoh hingga kini yang bisa menjadi wisata heritage. Juga kawasan Ampel yang menawarkan wisata religi. Serta wisata lingkungan di hutan mangrove Wonorejo. Singkat kata, Surabaya itu kaya pesona.

Surabaya, Potret Kecil dari Pesona Indonesia

Melihat segala pesona Surabaya, kita seolah tengah melihat sebuah potret kecil dari pesona Indonesia. Kita seolah sedang melihat miniatur dari wonderful Indonesia alias Indonesia yang penuh pesona dan dikagumi warga dunia.

Bicara wonderful Indonesia, kita seringkali melihat paduan dua kata indah ini plus simbolnya yang berwarna-warni keren terpampang di transportasi umum maupun pamflet tempat wisata. Sebenarnya, apa sih makna wonderful Indonesia?

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pariwisata, Wonderful atau Pesona Indonesia merupakan tekad, janji juga komitmen pariwisata Indonesia kepada dunia. Janji bahwa Indonesia kaya dengan ketakjuban, dari alam maupun budayanya. Indonesia menjadi tempat bagi semua orang untuk menikmati dunia yang penuh pesona. Bila Wonderful Indonesia ditujukan pada publik internasional, Pesona Indonesia untuk menyasar audiens domestik.

Nah, yang jarang dipahami orang adalah makna logo wonderful Indonesia yang berbentuk burung. Dari beberapa referensi yang saya baca, ternyata pemilihan burung karena melambangkan hidup damai antar sesama. Burung yang menjadi logogram Wonderful Indonesia adalah burung garuda yang merentangkan sayap. Rentangan sayap ini memberikan arti keterbukaan dan hasrat untuk terbang melintasi batas.

Logo wonderful Indonesia yang memiliki lima warna dengan makna berbeda/Foto: www.indonesia.travel
Logo wonderful Indonesia yang memiliki lima warna dengan makna berbeda/Foto: www.indonesia.travel
Bahkan, lima warna bulu yang digurat pada logo Wonderful Indonesia, ternyata memiliki makna tersendiri. Warna hijau melambangkan kreativitas dan ramah pada alam, warna biru bermakna kedamaian dan kesemestaan, warna jingga melambangkan inovasi dan semangat pembaharuan. Sedangkan warna ungu melambangkan daya imajinasi dan warna magenta merupakan simbol keseimbangan, akal sehat dan sifat praktis.

Nah, bila merujuk pada semangat yang terkandung dalam lima warna pada logo Wonderful Indonesia tersebut, kita bisa menemukan perwujudanya di Surabaya. Kita bisa mendapati semangat itu dalam setiap pesona Surabaya.

Tentang kreativitas dan keramahan pada alam yang menjadi makna warna hijau, merupakan gambaran dari taman-taman kota dan kampung lingkungan di Surabaya yang bisa hidup selaras dengan modernitas kota. Lalu semangat pembaharuan dari makna jingga, kita bisa melihat Surabaya yang dulunya begitu-begitu saja, kini telah berhasil mempercantik diri dan memikat warga dunia.

Dan, tentang makna kedamaian biru, kita bisa melihat betapa warga Surabaya yang berasal dari beragam etnis dan suku, bisa hidup berdampingan dan guyub sehingga kondisi kota pun aman. Bukankah kondusivitas kota menjadi syarat utama untuk mempromosikan pesona kota kepada wisatawan di luar sana?

Dari Surabaya, kita bisa belajar, setiap kota sejatinya memiliki pesona unik yang bisa dipercantik untuk "dijual" kepada dunia. Tidak harus berupa wisata alam. Namun, juga semua yang ada di dalam kota. Seperti Indonesia yang wonderful bukan hanya karena alamnya, tetapi karena semua pesona yang ada di dalamnya. Keramahan, semangat dan kreativitas masyarakatnya, keunikan budaya hingga pesona kulinernya. Salam pesona Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun