Lha wong dari lima kali kesempatan tampil di final, semuanya berakhir dengan hanya bisa melihat tim lawan berselebrasi juara. Yakni di tahun 2000, 2002, 2004, 2010 dan tahun 2016 lalu saat dikalahkan Thailand.
Dan yang menarik, merespons kegagalan Timnas di Piala AFF kali ini, ada banyak suporter Indonesia yang memilih "curhat" ke mantan pelatih Timnas, Luis Milla Aspas. Itu terlihat di kolom komentar akun Instagram Luis Milla @luismillacoach.
Ceritanya, Milla tadi malam mem-posting foto bersama rekannya usai berolahraga di Kota Valencia, Spanyol. Milla menulis kalimat begini "Great visit to Valencia to spend a few days seeing good friends in this beautiful city. Here with my great friend @juansanchezvlc after a padel match. Always well equipped with @bullpadelsport".
Nah, postingan itu mendapat komentar lebih dari 1800 komentar warganet. Dan, Anda tahu siapa yang menuliskan komentar. Mayoritas merupakan suporter Indonesia yang curhat perihal kegagalan Indonesia di Piala AFF 2018. Mereka juga berharap Milla kembali melatih Timnas Indonesia.
Di antaranya ada @sjaahrooel yang menulis "Maaf coach timnas Indonesia ga lolos fase grup AFF 2018". Ada juga @sahrulmaestro_11 yang menulis "Kami ingin Anda kembali melatih Timnas Indonesia".
Ada juga warganet yang menulis dengan kalimat tajam seperti @sandibudip yang menulis begini, "Pelatih hebat. Permainan sudah kebentuk malah dipecat". Dan, ada juga yang menulis kalimat lucu, seperti @cocoy_asep yang menulis, "Tenang coach nanti kalo saya jadi ketua @pssi_fai, saya buatkan kontrak seumur hidup buat @luismullacoach".
Seperti diketahui, pelatih asal Spanyol yang semasa bermain pernah main di Barcelona dan Real Madrid ini berpisah dengan Timnas dan posisinya digantikan Bima Sakti yang merupakan mantan asistennya. Celakanya, pergantian itu tak lama jelang turnamen Piala AFF 2018 dimulai.
Sebelumnya, kita tahu Timnas lebih sering menerapkan pola main umpan-umpan panjang yang lebih banyak menyenangkan bek-bek lawan ketimbang penyerang kita.
Beberapa warganet juga menyebut pergantian pelatih yang mepet jelang dimulainya turnamen itulah yang jadi penyebab utama gagalnya Timnas di Piala AFF 2018. Dan memang, untuk menjadi juara tidaklah mudah.Â
Sebuah tim harus punya persiapan matang sebelum tampil di turnamen. Pada akhirnya, semoga kegagalan di Piala AFF 2018 ini menjadi cambuk bagi semua stake holder sepak bola di negeri ini untuk berbenah menjadi lebih baik. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H