"Di game pertama kami kalah start karena mereka langsung menekan, kami kebanyakan angkat bola. Di game kedua kami sudah unggul, tapi tersusul. Saat tertinggal jauh, kami bisa menyusul lagi, tapi sayang di poin-poin akhir, bola yang harusnya mati tapi tidak bisa dimatikan," jelas Rian usai pertandingan.
Kegagalan Fajar/Rian lolos ke babak 16 besar ternyata "menular". Pasangan Berry Angriawan/Hardianto yang tahun lalu menjadi semifinalis di turnamen ini, juga langsung out. Mereka kalah dari ganda Malaysia peraih medali perak Olimpiade 2016, Goh V Shem/tan Wee Kiong dengan skor ketat, 20-22, 18-21.Â
Untungnya, pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang bermain terakhir, memberikan kabar bagus. Marcus/Kevin yang menjadi unggulan pertama, menang cukup mudah atas pasangan Taiwan, Lee Jhe-Huei/Lee Yang 21-13, 21-16 dalam waktu 25 menit seperti dikutip dari bwfworldtour.bwfbadminton.com.
Dari hasil berbeda di ganda putra ini, mudah untuk menarik benang merah bahwa hanya Marcus/Kevin yang sejauh ini bisa tampil paling konsisten. Bagi mereka, seperti terlarang bila out di awal-awal turnamen. Mental ini yang harusnya juga dimiliki ganda putra Indonesia lainnya.Â
Tontowi/Liliyana belum tergantikan di ganda campuran
Apa yang terjadi di sektor ganda putra, ternyata juga terjadi di nomor ganda campuran. Ceritanya hampir sama persis. Dari tiga pasangan ganda campuran yang tampil kemarin, hanya satu pasangan yang berhasil lolos ke babak 16 besar. Yakni pasangan senior, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tontowi/Liliyana menang straight game 21-17, 21-19 atas ganda campuran Malaysia, Goh Soon Huat/Shevin Jemie Lai dalam waktu 37 menit.
Meski sama-sama berusia kepala tiga, tetapi semangat Tontowi/Liliyana masih membara. Menang dengan nyaman di game pertama dengan nyaris selalu unggul dalam perolehan poin, mereka mendapat perlawanan ketat dari ganda Malaysia di game kedua. Goh/Lai bahkan sudah unggul 14-10 dan 19-18 di game kedua.Â
Namun, pengalaman Tontowi/Liliyana bicara. Mereka tampil lebih tenang dan akhirnya berhasil menutup peluang lawan untuk "memperpanjang nyawa" dengan memainkan game ketiga.
Semangat dan ketenangan Tontow/Liliyana inilah yang perlu dicontoh oleh junior-juniornya yang hingga kini masih labil. Dua pasangan yang sempat digadang-gadang akan jadi penerus Tontowi/Liliyana, langsung rontok di round 1.
Pasangan muda, Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow yang untuk kali pertama tampil di level Super 750, masih kurang tenang di skor penentuan. Mereka kalah tipis dari ganda tuan rumah, Ren Xiangyu/Zhou Chaomin 20-22, 19-21.
Yang cukup mengejutka adalah penampilan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja yang kalah dari ganda Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan skor cukup telak 15-21, 9-21.