Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Seperti Arsenal, Beranilah Keluar dari Zona Nyaman Melenakan

3 November 2018   07:00 Diperbarui: 3 November 2018   12:56 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unai Emery, memipin Arsenal keluar dari zona nyaman/Foto: Arsenal.com

Maka, Arsenal pun memulai era baru. Mereka keluar dari zona nyaman. Era baru Arsenal dimulai dengan kedatangan pria asal Spanyol bernama Unai Emery. Kepada pria berusia 46 tahun yang musim lalu melatih Paris Saint Germain inilah, Arsenal berharap bisa berubah menjadi lebih baik.

Namun, perubahan memang memiliki dua kemungkinan. Bisa situasinya menjadi lebih baik. Atau malah memburuk. Tapi satu yang pasti, perubahan membutuhkan waktu. Terlebih perubahan di sepak bola. Tidak bisa langsung berubah dengan mantra sakti.

Arsenal pun begitu. Di awal musim, Emery tak mampu meraih start bagus. Arsenal mengalami dua kekalahan beruntun. Dalam debutnya di Liga Inggris, Arsenal yang menjadi tuan rumah, kalah 0-2 dari juara bertahan, Manchester City. Di pekan kedua, Arsenal kembali takluk, 2-3 dari tim tetangga, Chelsea.

Dua kekalahan itu pun membuat orang mulai pesimis pada kualitas Emery. Mereka kembali teringat Wenger. Emery dianggap tidak akan mampu membawa Arsenal keluar dari bayang-bayang Wenger dengan segala kenyamanannya selama 22 tahun di klub London Utara itu.  

Dan memang, perubahan itu butuh waktu. Di pekan ketiga, Arsenal meraih kemenangan pertama dengan mengalahkan sesama tim London,West Ham United 3-1 pada 25 Agustus lalu.

Hebatnya, sejak itu, Arsenal tidak pernah lagi merasakan kekalahan. Sebanyak 13 laga di semua kompetisi (Liga Inggris, Europa League dan Piala Liga) dilalui dengan 12 kemenangan dan sekali hasil imbang.

Emery telah berhasil membawa Arsenal ke "habitat" mereka yang sebenarnya: di papan atas. Hingga pekan ke-10 Liga Inggris, Arsenal berada di peringkat keempat dengan 22 poin.

Emery juga telah mampu menghadirkan kenyamanan dalam artian positif. Bukan kenyamanan yang melenakan. Lihat saja, pemain-pemain Arsenal bisa bermain dengan gembira di lapangan.  

Mesut Ozil telah melupakan masalahnya dengan Timnas Jerman dengan kembali rajin membuat assist (umpan berbuah gol). Alexander Lacazette dan Pierre Emerick Aubameyang kini bergantian merayakan gol. Lucas Torriera, salah satu "anak baru" asal Uruguay yang baru datang di musim ini, juga telah menemukan kenyamanan bermain di lini tengah.

Mesut Ozil dkk, kembai menemukan kegembiraan bermain/Foto: Reuters
Mesut Ozil dkk, kembai menemukan kegembiraan bermain/Foto: Reuters
Pendek kata, Arsenal kini punya passion. Arsenal telah mampu keluar dari zona nyaman yang melenakan seperti musim sebelumnya. Dengan kompetisi masih panjang, mereka berpeluang memburu gelar.

Namun, ada satu hal yang masih harus dibuktikan Emery. Yakni, menghapus stigma "tim yoyo" yang dulu disematkan kepada Arsenal. Seperti yoyo yang naik turun bila dimainkan, capaian Arsenal pun dulu begitu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun