Tidak berhenti di situ, "jadwal neraka" di babak awal Denmark Open 2018 juga dirasakan pemain ganda campuran Indonesia. Pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus langsung bertemu unggulan 1 asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang merupakan juara dunia 2018.
Merujuk beberapa lawan yang berstatus juara dunia 2018, pemain-pemain Indonesia memang bisa dibilang 'ketiban sial' dalam drawing di Denmark Open 2018. Namun, bertemu lawan kelas berat bisa menjadi musibah atau malah berkah, tentunya bergantung bagaimana pemain menyikapinya.
Bila hasil undian disikapi biasa saja dan yang terpenting menyiapkan fisik dan mental untuk mengeluarkan penampilan terbaik di lapangan, undian seperti itu bakal sekadar tinggal cerita.
Ya, seharusnya pemain lebih termotivasi ketika menghadapi pemain unggulan. Sebab, selain bisa mengukur kemampuan, kemenangan atas pemain top dunia tentunya akan "bagus di mata media" yang lantas mengangkat reputasi pemain Indonesia di mata dunia.
Bukankah akan keren bila muncul kabar Wahyu/Ade bisa menyingkirkan Li Junhui/Liu Yuchen di babak awal. Dan, akan sangat luar biasa bila Praven/Melati bisa memulangkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di babak awal. Juga, akan membanggakan bila Ginting bisa kembali mengalahkan Momota.
Jadi, hasil undian berat yang didapat di babak awal Denmark Open 2018 sejatinya tidak perlu diratapi. Cukup disikapi dengan kalimat sederhana "mau bagaimana lagi?". Siapa tahu nanti malah pemain unggulan yang pada akhirnya berujar "mau bagaimana lagi?" karena tersingkir di babak awal.
Perjalanan Ginting menjadi juara di China Open 2018 bisa menjadi inspirasi betapa jadwal berat itu tidak seharusnya diratapi.
Ya, Ginting mengawali sukses di China Open 2018 beberapa waktu lalu juga dimulai dari jadwal terjal. Di babak awal bertemu Lin Dan, lantas menghadapi Viktor Axelsen, lalu Chen Long, CHou Tien-chen hingga akhirnya bertemu Momota di final.
Pada akhirnya, menarik untuk menerawang bagaimana peluang pemain Indonesia di Denmark Open 2018. Tahun 2017 lalu, Indonesia gagal meraih gelar di sini. Marcus/Kevin yang menjadi satu-satunya wakil di final, dikalahkan ganda Tiongkok Zhang Nan/Liu Yuchen yang merupakan juara dunia 2017. Bagaimana kali ini?
Semoga bisa lebih baik dari tahun lalu. Semoga bisa mengalahkan para pemain unggulan. Semoga bisa membawa pulang gelar. Semoga. Salam  bulutangkis.  Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI