Lha wong yang masih 'jomblo' dan selalu tampil sendiri di media sosial saja, sering mendapat pertanyaan seperti itu, apalagi yang sering mengumbar foto asmara di media sosial. Bisa-bisa pertanyaannya ditambah dengan kalimat "sebenarnya kamu serius apa nggak?".
Belum lagi bila hubungan yang dijalani ternyata tidak seperti yang diharapkan. Semisal ternyata putus ditengah jalan. Karena kita tidak bisa mengetahui siapa jodoh kita yang telah 'tertulis'.
Akan repot bila kita terbiasa mengumbar kemesraan dengan pasangan di media sosial ternyata malah "tidak jadi" dengan dia. Itu bukan hanya repor menghapus foto dia di akun media sosial. Yang lebih repot tentunya menjawab 'serangan' pertanyaan dari mereka yang terbiasa sampean jadikan "penonton" pameran kemesraan.
Karenanya, bila ingin "hidup lebih tenang" dari nyinyiran warganet dan juga cecaran pertanyaan orang lain, setop kebiasaan pamer kisah asmara di media sosial. Sebelum menulis 'status' urusan asmara, sebelum upload foto mesra, sebelum memamerkan kemesraan di media sosial, silahkan dipikirkan ulang, apa sih manfaatnya.Â
Kalaupun ingin menggunggah foto ataupun tulisan narasi tentang kehidupan asmara kita di media sosial, secukupnya saja. Sekadar sebagai jejak digital yang menjadi pengingat di masa mendatang. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H