Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Malam Dramatis Para "Mantan Juara" di Laga Perdana Liga Champions 2018/19

19 September 2018   07:58 Diperbarui: 19 September 2018   09:11 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih yang paling sampean (Anda) harapkan ketika bela-belain bangun dini hari untuk menyaksikan pertandingan sepak bola via layar kaca?

Apakah sebuah pertandingan yang berakhir dengan banyak gol, apakah aksi-aksi ajaib dari pemain idola. Ataukah sebuah pertandingan menegangkan ala film thriller yang diwarnai "jual beli" gol dan pemenangnya ditentukan di menit-menit akhir jelang usainya pertandingan?  

Gambaran seperti itulah yang menjadi penanda kembali bergulirnya Liga Champions  musim 2018/19. Sebanyak delapan pertandingan matchday I dari Grup A hingga Grup D dimainkan Selasa (18/9/2018) malam waktu Eropa atau Rabu (19/9/2018) dini hari waktu Indonesia. 

Hasilnya, sebanyak 21 gol tercipta dalam delapan pertandingan tersebut. Hanya satu pertandingan yang tidak diwarnai gol. Bahkan, tiga pertandingan berakhir dramatis. Dramatis karena pemenang ditentukan lewat gol di menit-menit akhir. Dan, ada kesamaan alur cerita bahwa tiga kemenangan dramatis itu diraih tim "mantan" juara Liga Champions.

Dari Grup A, tim juara Liga Champions edisi 1997, Borussia Dortmund harus menunggu hingga menit ke-85 untuk mengalahkan tuan rumah Club Brugge dari Belgia. Gol tunggal kemenangan Dortmund diciptakan oleh Christian Pulisic.

Dikutip dari uefa.com, kemenangan ini menjadi kemenangan pertama bagi Dortmund di Liga Champions sejak tahun 2017. Musim lalu, Dortmund tampil kurang oke di fase grup.

Kemenangan ini juga menjadi bukti betapa racikan pelatih senior asal Swiss, Lucien Favre (60 tahun) yang baru melatih Dortmund di awal musim 2018/19, berjalan sesuai harapan fans Dortmund. Favre mampu merajut koneksi pemain baru macam Axel Witsel dengan pemain lawas macam Marco Reus dan Mario Goetze.

Di Bundesliga Jerman musim 2018/19, dari tiga pertandingan, Dortmund belum terkalahkan dengan meriah dua kemenangan dan sekali draw. Tim dengan kostum kebesaran berwarna kuning ini kini ada di posisi dua klasemen di bawah Bayern Munchen yang merupakan rival klasik mereka.

Sementara di pertandingan grup A lainnya, Atletico Madrid yang tertinggal lebih dulu, berhasil "mencuri kemenangan" atas tuan rumah AS Monaco. Atletico menang 2-1. Di matchday kedua yang digelar 3 Oktober mendatang, Dortmund akan menjamu AS Monaco. Sementara Atletico menjamu Brugge.

Tertinggal lebih dulu, Inter Milan menang di masa tambahan waktu

Pertandingan dramatis tersaji di Stadion San Siro di Kota Milan, Italia ketika Inter Milan menjamu tim Inggris, Tottenham Hotspur pada laga pertama Grup B. Laga berjalan ketat di babak pertama. Kedua tim bermain saling serang. Namun, tidak ada gol tercipta. Skor masih 0-0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun