Ada banyak quote alias kutipan berenergi yang bisa menjadi pendorong bagi kita untuk bisa mengawali awal pekan dengan menyenangkan. Minimal, kita bisa mengawali awal pekan dengan semangat benar. Bukannya berkeluh kesah sembari berujar "saya membenci senin".Â
Apa iya setiap Senin datang kita lantas menggerutu dan berucap kalimat "I hate Monday" itu.
Namun, seberapapun berenerginya sebuah quote, ia tidak akan banyak berguna bila kita mengawali awal pekan dalam kondisi sakit, kurang enak badan ataupun kelelehan imbas bekerja lembur yang kurang istirahat. Yang ada pastinya sekadar berisitirahat dan merebahkan badan di tempat tidur.
Dan bila sampean (Anda) ternyata masuk dalam kategori mudah sakit karena cukup sering harus "bed rest", maka sampean perlu melakukan evaluasi yang di mulai dari hal-hal ringan di rumah maupun kamar kost-kostan.Sebab, dari beberapa literatur yang pernah saya baca, rentan sakit ternyata merupakan dampak dari kebiasaan-kebiasaan yang sejatinya tidak kita sadari.
Seperti semisal karena menyentuh permukaan gagang pintu, remote TV ataupun ponsel. Apalagi bila kita termasuk kurang mau bergerak untuk menjaga kebersihan di ruang tamu, kamar, area dapur atapun toilet. Sebab, tempat-tempat ini menjadi lokasi yang nyaman bagi berkembangbiaknya kuman dan bakteri. Nah, agar tidak mudah sakit, ada beberapa kebiasaan sepele yang sejak sekarang wajib dihentikan.
Menaruh Sepatu di Dalam Rumah
Apakah sampean terbiasa menaruh sepatu kerja/olahraga di dalam rumah atau menaruhnya di bawah kolom tempat tidur? Bila iya, kebiasaan ini perlu untuk dipikirkan ulang.
Sebab, menurut beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh Universitas Houston dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan bahwa sebanyak 26,4 persen sepatu dari luar rumah, membawa bakteri Clostridium difficile dan bahkan 40 persen membawa bakteri Listeria Monocytogenes seperti dikutip dari The GuardianÂ
Para peneliti meyakini, orang bisa sakit parah jika mereka secara tidak sengaja kemasukan kuman Clostridium difficile ini. Mereka menyarankan, setelah keluar rumah, sepatu harus dilepas di luar pintu.
Membiarkan Remote TV Dipenuhi Kuman
Tidak sedikit orang yang kesulitan untuk meletakkan remote televisi di tempat yang permanen. Mungkin karena sudah kebiasaan yang tidak disarai. Sehingga bila ingin memindah channel saluran TV, butuh beberapa waktu untuk mencarinya. Terkadang malah tidak ketemu.
Lha wong, remote TV seringkali ada di mana-mana. Bisa ada di bawah kursi, bisa di atas meja makan, di meja belajar anak, di dapur atau bahkan di bawah tempat tidur. Lucunya, meski sering begitu tetap saja itu berulang dilakukan
Nah, karena seringnya berpindah-pindah tempat tersebut, remote control bisa dipenuhi dengan kuman, termasuk Escherichia. coli. Padahal, bagi penikmat tayangan televisi, pastinya hampir setiap hari menyentuh remote tersebut. Jadi, mulai sekarang, penting untuk menjaga dan memastikan remote TV di rumah tetap bersih dan ditaruh di tempat permanen.
Menggunakan Telepon Saat Berada di Toilet
Mungkin aktivitas ini telah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Utamanya mereka yang terasa berat untuk berpisah dengan gawai walau hanya beberapa menit. Termasuk ke toilet pun, gawai tetap dibawa. Padahal, menggunakan ponsel di toilet sebenarnya kesalahan yang sangat berbahaya.
Dr Paul Matewele dari London Metropolitan University mengatakan, menyentuh ponsel saaat menggunakan toilet dan mencuci tangan adalah ide yang sangat buruk.
"Kursi, pegangan, wastafel dan keran toilet ditutupi kuman seperti E. Coli yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan penyakit usus dan C. diff yang dapat menyebabkan diare, serta acinetobacter yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan menular," ujarnya.
Tas Tangan Berantakan
Kebiasaan lainnya yang berpengaruh terhadap daya tahan tubuh adalah kondisi tas dan dompet yang kotor. Bahkan, seringkali, tas tangan yang dibawa, isinya berantakan karena ada beberapa benda--termasuk dompet yang diletakkan jadi satu dengan benda-benda lainnya.
Dan, hampir setiap hari, tangan kita melakukan kontak langsung dengan tas dan dompet kotor tersebut. Kita tidak tahu bila hal itu penuh dengan kuman seperti norovirus, MRSA ataupun E. coli. Karenanya, stop kebiasaan membuat tas berantakan sehingga untuk mencari dompet ataupun kunci kendaraan, butuh waktu lama dan tentu saja membuat tangan lebih mudah terkena kuman.
Pelit Mengganti Spons saat Mencuci Alat Dapur
Sampean yang terbiasa membantu istri atau bahkan mengerjakan sendiri pekerjaan di dapur, pastinya akrab dengan spons. Benda ini mungkin sangat efektif dalam menjaga kebersihan rumah, utamanya peralatan di dapur. Namun, spons ternyata juga bisa menjadi daya tarik bagi datangnya kuman.
Spons diyakini menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroba karena mereka mendapat lingkungan yang hangat, lembab, dan juga asupan bahan bergizi dari limbah makanan.
Solusinya, penting untuk mengganti spons setiap bulan. Tidak ada salahnya memasukkan spons dalam daftar belanja bulanan. Atau membelinya dalam jumlah lebih dari satu ketika berbelanja. Ya, jangan terlalu irit apalagi pelit untuk mengganti spons dapur bila memang sudah waktunya diganti.
Dari empat kebiasaan sepele tersebut, bila selama ini sampean mungkin sudah terbiasa melakukannya, belum terlambat untuk mengubah kebiasaan itu sebelum dihampiri penyakit. Sebab, bila diberikan pilihan mau sehat atau sakit, semua orang pastinya ingin sehat. Namun, bila kebiasaan-kebiasaan di atas terus dilakukan, malah sakit yang menghampiri.
Selamat berawal pekan. Selamat menjaga nyala semangat. Semoga kita semua senantiasa sehat. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H