Bahkan, sebelumnya, ganda Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan yang merupakan juara dunia 2017, sudah kandas di round 1. Termasuk ganda nomor 2 Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko.
Kejutan juga terjadi di ganda putri tatkala ganda Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi juga terhenti di round 2. Kemarin, Misaki/Ayaka, sang peraih medali emas Olimpiade 2016, dikalahkan ganda putri muda Tiongkok, Du Yue/Li Yinhui lewat pertandingan rubber game yang menguras tenaga selama 1 jam 26 menit dengan skor akhir 21-12, 25-27, 11-21.
Selama ini, meski Jepang memiliki beberapa ganda putri top dunia, Misaki/Ayaka adalah salah satu kesayangan media. Meski kini menjadi ganda putri Jepang paling senior, Misaki (26 tahun) dan Ayaka (28 tahun), prestasi mereka masih relatif stabil. Keduanya sudah meraih dua gelar di tahun 2018 (Indonesia Masters dan Malaysia Open) plus runner up kejuaraan Asia 2018 dan Asian Games 2018.
Tidak sulit menemukan referensi tentang mereka berdua. Bahkan, di Instagram sempat beredar betapa Misaki telah dilatih menjadi pebulutangkis sejak masih SD. Misaki/Ayaka bahkan sudah bermain bersama sejak masih SMA, hingga sekarang. Â
Jonatan Christie juga "korban" tren pemain media darling yang tersingkir cepat
Dan, bicara tentang pemain media darling yang tersingkir cepat di Japan Open 2018, jangan lupakan nama tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Seperti yang diberitakan sebelumnya, peraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018 ini langsung out di round 1 pada hari pertama (11/9) usai kalah dari pemain India, Prannoy Haseena Sunil umar dua set langsung.
Kekalahan Jonatan ini cukup mengejutkan bila merujuk pada prestasinya yang dua pekan lalu meraih medali emas Asian Games 2018. Namun, bila merujuk pada pencapaian Jojo--panggilan Jonatan yang acapkali tampil tidak konsisten di turnamen BWF World Tour, kekalahan ini seperti kejadian yang berulang seperti yang saya tulis sebelumnya di Kompasiana https://www.kompasiana.com/hadi.santoso/5b97dd2743322f70d57e1e76/mengapa-jonatan-christie-langsung-kalah-di-japan-open-2018
Dan, selain Jojo, tunggal putra Tiongkok, Shi Yuqi juga layak masuk daftar pemain kesayangan media yang tersingkir cepat dari Japan Open. Unggulan kedua ini langsung rontok di round 1 usai dikalahkan pemain Thailand yang tengah on form, Khosit Phetpradab.
Shi Yuqi selama ini menjadi media darling di Tiongkok seiring mulai menuanya Lin Dan dan Chen Long. Terlebih ketika dia berhasil menjadi juara All England Open 2018 dan menjadi finalis Kejuaraan Dunia 2018. Namun, penampilannya memang belum konsisten. Boleh jadi karena usianya yang memang masih 22 tahun.
Indonesia punya lima wakil di perempat final
Mungkinkah babak perempat final Japan Open 2018 yang digelar Jumat (14/9) nanti akan kembali menghasilkan kejutan?