Hari ini, Selasa (28/8/2018) kontingen Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan medali emas di Asian Games 2018 dari cabang bulutangkis perorangan. Satu medali emas pasti didapat dari ganda putra karena terjadi final sesama pemain Indonesia di final. Pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya akan menghadapi rekan sepelatnas, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Bulutangkis bahkan bisa meraih dua medali emas bila tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie bisa menaklukkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen di final (ketika tulisan ini diposting, Jonatan Christie masih bermain).
Fajar/Rian melaju ke final setelah mengalahkan ganda putra juara dunia 2018 asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen lewat kemenangan rubber game 21-14, 19-21, 21-13 di semifinal, Senin (27/8/2018). Sementara Marcus/Kevin menyingkirkan ganda Taiwan, Lee Jhe Huei/Lee Yag juga lewat rubber game 21-15, 20-22, 21-12.
Ini merupakan kali pertama sejak tahun 1974, dua ganda putra Indonesia berhasl tampil di final Asian Games. Di tahun 1974 silam di Asian Games yang digelar di Tehran, Iran, pasangan Tjun Tjun/Johan Wahjudi menjadi juara setelah mangalahkan Christian Hadinata/Ade Chandra di final.
Gelar yang diraih di sektor ganda putra nanti akan menjadi raihan hat-trick alias tiga kali berturut-turut bagi ganda putra Indonesia Indonesia di Asian Games. Di dua edisi Asian Games sebelumnya, Indonesia meraih medali emas ganda putra lewat pasangan Hendra Setiawan/Markis Kido (Asian Games Guangzhou 2010) dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
Siapa yang kali ini juara?
Siapapun yang akan menjadi juara, ganda putra menjadi nomor bulutangkis yang paling sering menyumbang medali emas bagi Indonesia. Ya, sejak dipertandingkan di Asian Games 1962 di Jakarta, ganda putra Indonesia sudah juara tujuh (7) kali. Kali ini menjadi gelar kedelapan ganda putra Indonesia di Asian Games.
Mengapa ganda putra Indonesia menjadi nomor paling konsisten dan selangkah di depan dibandingkan empat nomor lainnya (tunggal putra/putri, ganda putri dan ganda campuran)? Bahkan, tidak hanya konsisten meraih gelar, juga konsisten menghasilkan pasangan-pasangan berkelas dunia.
"Regenerasi di ganda putra cukup baik, mungkin sistem latihan pembinaan di klub-klub cukup merata, sudah bagus. Saya dan Aryono (Miranat- Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI) di ganda putra hanya meneruskan. Kita sudah punya sistem yang cukup baik sehingga regenerasi di ganda putra berjalan sesuai dengan yang kita harapkan," kata Herry IP seperti dikutip dari https://badmintonindonesia.org/app/information/newsDetail.aspx?/7354.
Herry IP juga memuji kondisi fisik dan mental pemainnya. Menurut mantan pebulutangkis yang semasa berkarier sebagai mengalami cedera sehingga 'banting stir' menjadi pelatih ini, persaingan di Asian Games sangat melelahkan karena cabang bulutangkis selain memaminkan nomor perorangan, juga memainkan nomor beregu. Kevin/Marcus dan Fajar/Rian merupakan andalan Indonesia di nomor beregu yang berhasil meraih medali perak.