Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Jojo dan Ginting Tampil Hebat di Asian Games 2018, Masih Ada yang Mau "Bully"?

26 Agustus 2018   13:37 Diperbarui: 27 Agustus 2018   12:57 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jonatan Belajar dari Kesalahan

Penampilan hebat juga ditunjukkan Jojo. Setelah menyingkirkan Shi Yuqi, sang unggulan pertama di babak 32 besar lewat rubber game, Jojo kembali menang dalam pertarungan tiga game saat melawan pemain Thailand, Khosit Phetpradab di babak 16 besar tadi malam.

Satu hal yang menarik dari kemenangan Jojo atas Shi Yuqi dan Khosit, dia sudah belajar dari kekalahan atas Chen Long di final beregu. Jojo sudah belajar bagaimana caranya mengakhiri pertandingan dengan kemenangan ketika dalam posisi unggul.

Jonatan Christie, kini tahu caranya
Jonatan Christie, kini tahu caranya
Jonatan memang sempat dibayangi trauma kekalahan di final nomor beregu. Di game ketika melawan Shi Yuqi, Jonatan sempat unggul 16-12. Lima poin lagi dia bisa menyudahi permainan. Namun, Shi Yuqi lantas mendapatkan tiga poin beruntun sehingga menjadi 16-15. Tetapi, Jonatan rupanya sudah belajar dari kesalahan.

"Itu yang saya takutkan kejadian lagi, poinnya hampir mirip 16-12, sudah terkejar sampai 15. Tapi saya berusaha tetap fokus. Saya nggak mau kejadian kemarin terulang," ujar Jonatan dikutip dari badmintonindonesia.org. 

Ketenangan serupa juga diperlihatkan Jojo ketika melawan Khosit. Kalah 17-21 di game pertama, dia bangkit di game kedua dan menang 21-18. Di game ketiga, Jojo yang sempat tertinggal dalam perolehan poin, akhirnya menang 21-18.

Nah, hari ini, Minggu (26/8/2018), Ginting dan Jojo akan tampil di perempat final. Jojo akan menghadapi pemain Hongkong, Vincent Wong Wi Ki. Sementara Ginting akan menghadapi Chen Long yang pernah ia taklukkan di semifinal Indonesia Masters 2018 lalu.

Kabar bagusnya lagi, Jojo dan Ginting berada di pool berbeda. Jojo di pool atas dan Ginting di pool bawah. Artinya, bila keduanya berhasil lolos ke semifinal, mereka tidak akan saling berhadapan. Jadi, bukan tidak mungkin akan tercipta final sesama pemain Indonesia di nomor tunggal putra bulutangkis perseorangan Asian Games 2018.

Ah, saya jadi kepo alias pengen tahu, mereka yang kapan hari mem-bully Jojo dan Ginting, apakah tadi malam terdiam atau malah ikut bersorak. Atau mungkin mereka terkaget-kaget Ginting bisa mengalahkan Momota dan Jojo menaklukkkan Shi Yuqi.  

Meminjam kutipan terkenal di sepak bola, kalau kalian tidak bisa mengapresiasi perjuangan pemain ketika kalah, jangan pernah ikut bersorak ketika pemain kita meraih kemenangan. Sebab, esensi mendukung pemain-pemain Indonesia itu seharusnya tidak mengenal kalah atau menang. Sebab, pertandingan bulutangkis hanya mengenal menang dan kalah itu.

Semangat Ginting dan Jojo. Lawan-lawan terberat sudah ditaklukkan. Tetaplah membumi dan bermain konsisten. Semoga bisa bablas ke final. Salam bulutangkis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun