Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Dihadang "Tembok Tebal" di Semifinal Beregu Bulutangkis Asian Games 2018

21 Agustus 2018   12:43 Diperbarui: 21 Agustus 2018   12:51 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Sinisuka Ginting, bertemu Kento Momota yang mrupakan juara dunia 2018/Foto: Twitter BadmintonIna

Namun, di sektor ganda pun tidak akan mudah meraih kemenangan. Ganda putra pertama Indonesia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Rekor pertemuan sementara mereka sama kuat 4-4. Namun di pertemuan terakhir di Kejuaraan Dunia 2018, Kevin/Marcus dikalahkan Kamura/Sonoda dengan dua game langsung dengan skor 19-21, 18-21.

Sementara ganda kedua, Fajar Alfian/Rian Ardianto kemungkinan besar akan bertemu dengan Takuto Inoue/Yuki Kaneko. Dalam empat pertemuan, Fajar/Rian belum pernah sekalipun meraih kemenangan atas Inoue/Kaneko. Jika Jepang menurunkan Yuta Watanabe/Hiroyuki Endo sebagai ganda kedua, rekor pertemuan mereka 1-1 atas Fajar/Rian. Pada pertemuan terakhir di Badminton Asia Championships 2018, Watanabe/Endo menang dengan skor 21-16, 16-21, 21-13.

Pelatih ganda putra, Herry Iman Pierngadi berharap Marcus/Kevin bisa bermain lebih 'meledak'. Di perempat final, ganda rangking satu dunia ini harus melewati laga sengit melawan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Marcus/Kevin sempat kalah 19-21 di game pertama sebelum menang rubber game.

"Kalau sudah unggul harus tekan terus, memang kalau saya perhatikan Kevin/Marcus kalau babak awal mainnya beda dengan semifinal-final, sudah lain. Kalau di semifinal atau final, temponya kencang terus, speed nya full. Kalau tadi saya rasa masih belum, cuma game ketiga saja yang full," kata Herry.

Ah, andai saja tim putra dan putri Indonesia bisa lolos ke final bulutangkis beregu Asian Games 2018, itu akan menjadi pencapaian luar biasa. Apalagi bila bisa mengawinkan gelar. Siapa tahu? Salam olahraga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun