Terlebih, dalam tiga Piala Dunia terakhir, Argentina selalu bermasalah ketika bertemu tim Eropa di Piala Dunia. Argentina berturut-turut kalah dari Jerman di perempat final Piala Dunia 2006 dan 2010 serta di final Piala Dunia 2014. Kekalahan 0-3 dari Kroasia di fase grup juga jadi bukti teranyar. Â
Apalagi, Prancis punya rekor mentereng ketika bertemu tim-tim Amerika Latin. Les Bleus tak terkalahkan dari Amerika Latin dalam sembilan pertandingan di Piala Dunia. Kali terakhir Prancis kalah dari tim Amerika Latin terjadi di Piala Dunia 1978 di Argentina. Siapa yang mengalahkan mereka? Argentina dengan skor 2-1 di putaran pertama.
Ya, Argentina era Messi perlu menengok kembali spirit tim Argentina pada 40 tahun lalu ketika Daniel Passarella, Mario Kempes dkk, tampil sebagai juara setelah mengalahkan Belanda di final.
Messi akan dikawal Samuel Umtiti, rekan setimnya di Barcelona
Bisa tidaknya Argentina mengalahkan Prancis, bakal banyak bergantung pada permainan Messi dan juga dukungan pemain-pemain lain. Ever Banega perlu kembali menjadi ruh di lini tengah Argentina. Begitu juga Angel Di Maria.
Sebab, bila hanya mengandalkan Messi saja, Prancis sudah punya senjata peredam dalam diri Samuel Umtiti yang merupakan rekan setim Messi di Barcelona. Umtiti mengaku sudah hafal permainan Messi.Â
"Saya melihatnya setiap hari. Sangat sulit menghentikannya. Namun, menurutku Messi berbeda ketika bermain di Argentina. Dia tidak didukung pemain seperti di Barcelona. Dia tidak bisa melakukannya seorang diri," ujar Umtiti dikutip dari iol.co.za. Â
Sementara Ronaldo akan menghadapi 'tembok tebal' barisan pertahanan Uruguay. Dari 16 tim peserta babak 16 besar Piala Dunia 2018, hanya Uruguay yang gawangnya tidak kemasukan gol di tiga pertandingan penyisihan grup. Mereka selalu menang clean sheet.
Andai Portugal masih bermain "ala kadarnya" seperti saat melawan Maroko dan Iran, mereka bisa "dimakan" Uruguay. Portugal harus kembali bermain seperti saat bertemu Spanyol.Â
"Uruguay tim luar biasa dengan pemain-pemain hebat. Mereka juga juara dunia dua kali. Namun, kami juga juara Eropa. Kami sangat siap menghadapi laga," ujar full back Portugal, Cedric Soares dikutip dari rte.ie.