Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Ramadan Warga Perumahan yang "Ekslusif"

12 Juni 2018   22:09 Diperbarui: 12 Juni 2018   22:22 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu yang dirindukan dari Ramadan: kebersamaan | dokpri

Ramadan membuat kami bisa saling kenal dan lebih akrab

Tidak semua perumahan beruntung memiliki masjid yang dibangun oleh developer. Perumahan tempat tinggal saya termasuk beruntung. Meski, lokasi masjidnya berada di pojokan belakang kompleks sehingga untuk mencapainya mengharuskan membawa kendaraan. Karena lokasinya yang 'tersembunyi' itulah, tidak semua warga bisa ringan kaki melangkah ke masjid. Terutama di waktu sholat Isya.

Mungkin karena baru pulang kerja dan rasa penat bekerja belum reda atau keluar rumah karena ada keperluan keluarga, jumlah jamaah Isya di masjid kami "paling minim" dibandingkan dengan Sholat maghrib maupun Sholat Shubuh. Namun, selama Ramadan, kebiasaan itu berubah.

Bila di luar Ramadan, yang datang ke masjid orang-orang itu saja, selama Ramadan, ada banyak warga yang antusias sholat Isya dilanjut Tarawih. Pun ketika Sholat Shubuh. Dan, fungsi dari sholat berjamaah di masjid bukan sekadar hablum minallah, tetapi juga hablumminnas alias hubungan antar manusia.

Ya, Ramadan membuat warga perumahan yang ekslusif dan biasanya tidak pernah keluar rumah ketika malam, menjadi lebih sering bertemu dan bertegur sapa di masjid. Seusai Sholat Isya dan Tarawih, kami tidak langsung kembali ke rumah. Tetapi bisa sejenak duduk bersama di masjid sembari mendengarkan anak-anak kecil membaca Al-Quran. Pun, di malam-malam terakhir, kami bergantian "berjaga" menerima zakat fitrah dari warga.

Pendek kata, karena Ramadan, kami bisa lebih sering bertemu dan bertegur sapa di masjid. Sehingga, kami yang sebelumnya ada yang tidak saling kenal, kini bisa akrab. Hebat ya Ramadan.

Suasana-suasana akrab seperti itu yang pastinya akan saya rindukan dari Ramadan. Suasana-suasana itu yang sepertinya sulit untuk terjadi di luar bulan Ramadan. Ya, Ramadan tidak hanya menjadi bulan mendekatkan diri pada Sang Maha Kuasa, tetapi juga menjadi bulan mendekatkan diri dengan sesama. Semoga kita bisa kembali dipertemukan Ramadan di tahun depan dan merasakan kembali hikmah Ramadan. Aamiin.

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun