Padahal, bila semangatnya benar, maka sahur on the road akan menjadi momentum bagus bagi kita untuk melahirkan rasa syukur. Dengan membagikan makanan sahur kepada mereka yang tidur di jalanan hanya beralaskan koran ataupun gerobak, tidak memiliki rumah, apalagi kasur empuk, maka kita yang mungkin mudah sekali mengeluh ini akan bisa lebih banyak bersyukur.
Dengan bersyukur, tentunya akan bisa melahirkan sikap-sikap hebat pada diri kita. Dimulai dari menghargai kerja keras yang kita lakukan, lantas muncul respek kepada orang lain dan juga mudah membantu sesama. Bukan malah sebaliknya. Saya percaya, di banyak tempat, masih ada banyak orang baik yang memiliki semangat benar dalam melakukan Sahur on The Road.Â
Bayangkan, jika semangat benar dalam Sahur on The Road tersebut bisa dilakukan semua oran di semua tempat, tentunya tidak akan sampai ada gesekan antar pelaku SOTR yang berujung pada munculnya larangan kegiatan ini. Karena memang, Ramadan seharusnya menjadi momentum berbuat kebaikan, bukan sebaliknya. Salam