Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami

Mengagumi "Multifungsi" Masjid di Lingkungan Kantor Pemerintahan

20 Mei 2018   23:02 Diperbarui: 20 Mei 2018   23:38 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa ASN di Pemkot Surabaa mengawali pagi sebelum bekerja dengan Sholat Dhuha dan membacaAl-Quran di Masjid Al-Muhajirin/Foto pribadi

Ada cukup banyak masjid di Kota Surabaya yang namanya melegenda. Diantaranya Masjid Kembang Kuning, Masjid Ampel, juga Masjid Cheng Ho. Selain bersejarah dan menjadi pusat ibadah bagi umat islam, beberapa masjid tersebut juga menjadi destinasi wisata religi di Surabaya. Di luar itu, masih ada cukup banyak masjid yang punya reputasi hebat di Surabaya.

Dan bagi saya, masjid-masjid yang punya reputasi hebat itu tidak hanya yang bangunannya megah, tetapi juga yang bisa membuat umat betah. Betah untuk berlama-lama melaksanakan kegiatan bernilai ibadah di dalamnya. Seperti ikan yang betah berada di kolam air yang sejuk.

Dan, untuk bisa membuat umat betah, tentunya tidak bisa hanya mengandalkan bangunan megah. Namun, perlu ada sentuhan-sentuhan inovatif demi memperbanyak fungsi masjid yang bisa memberi kemanfaatan bagi umat. Nah, merujuk pada kemanfaatan tersebut, saya tertarik pada Masjid Al-Muhajirin yang berada di lingkungan Kantor Pemerintah Kota Surabaya.

Penampakan sekilas, masjid yang terletak di Jalan Jimerto dan baru selesai direnovasi ini tidak berbeda dengan kebanyakan bangunan masjid lainnya. Baik desain bangunan, menara, tempat wudhu, hingga pilar yang ada di dalam masjid.

Menara Masjid Al Muhajirin ketika masih tahap renovasi/Foto pribadi
Menara Masjid Al Muhajirin ketika masih tahap renovasi/Foto pribadi
Namun, bila cukup sering 'mampir' ke masjid ini dan tahu betapa 'hidupnya' masjid ini sepanjang hari, lalu bila membandingkan dengan masjid di lingkungan pemerintahan daerah di kota lain yang pernah saya singgahi selama dulu bekerja di "pabrik koran", saya sampai pada kesimpulan bahwa Masjid Al Muhajirin di Pemkot Surabaya ini termasuk istimewa karena punya multifungsi.

Fungsi apa saja? 

Masjid sebagai pijakan sebelum memulai kerja

Fungsi pertama adalah peranan masjid sebagai pembuka aktivitas kerja bagi ASN (aparatur sipil negara) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Sebagai masjid yang berada di lingkungan Pemkot Surabaya, Masjid Muhajirin bukan sekadar menjadi tempat sholat jumat ataupun sholat dzhuhur dan Ashar bagi pegawai dan karyawan-karyawan Pemkot Surabaya yang bekerja sesuai jam kerja aparatur sipil negara. Masjid Muhajirin juga bukan tempat untuk tidur sejenak di jam istirahat kerja yang acapkali oleh media diangkat menjadi angle berita miring, utamanya di bulan Ramadan seperti sekarang.

Beberapa ASN di Pemkot Surabaa mengawali pagi sebelum bekerja dengan Sholat Dhuha dan membacaAl-Quran di Masjid Al-Muhajirin/Foto pribadi
Beberapa ASN di Pemkot Surabaa mengawali pagi sebelum bekerja dengan Sholat Dhuha dan membacaAl-Quran di Masjid Al-Muhajirin/Foto pribadi
Untuk tahu keistimewaan masjid ini, jangan hanya ke sana ketika siang hari di waktu ba'da Sholat Dzuhur. Ke sanalah di pagi hari sekitar jam 7-an. Sampean akan menemukan betapa ada banyak pegawai Pemkot yang sebelum melakukan aktivitas kerja, mereka lebih dulu khusyu menunaikan Sholat Dhuha. Lantas berdizkir, membaca Al-Quran dan memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. Bukankah itu start paling manis bagi abdi masyarakat seperti mereka.

Bisa mengawali pagi sebelum bekerja dengan beribadah di masjid, akan memunculkan suasana batin yang tepat untuk bekerja melayani masyarakat. Bahwa semua pekerjaan yang akan dilakukan, diniatkan untuk ibadah. Jadilah mereka akan ikhlas dan berusaha maksimal dalam melayani masyarakat.  

Masjid Sebagai Benteng Moralitas

Fungsi kedua adalah sebagai benteng moralitas para ASN di Surabaya yang mayoritas merupakan muslim. Hal ini berkaitan dengan fungsi dakwahsebagai pengingat dan pembelajaran yang dilakukan di masjid Al-Muhajirin. Di masjid ini, setiap ba'da Sholat Dzuhur berjamaah, ada kajian rutin dari hari Senin hingga Kamis dengan menghadirkan beberapa penceramah yang luas keilmuannya. 

Para penceramah ini menyampaikan pesan tidak hanya perihal meningkatkan kualitas ibadah. Tetapi juga pesan-pesan keagamaan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pelayan masyarakat hingga imbauan untuk menjauhi korupsi. Termasuk juga pesan yang terkait dengan kondisi kekinian.

Di hari pertama puasa Ramadan pada Kamis (17/3/2018) lalu, saya kebetulan mampir sholat dzhuhur di masjid ini Dan, jamaah nya sungguh luar biasa. Masjid penuh oleh jamaah seolah itu adalah sholat Jumat. Seusai salam, mereka masih duduk tenang mendengarkan kajian tentang keutamaan puasa dan juga perihal  teror bom yang pekan lalu terjadi di Surabaya.

Ada kajian rutin ba'da sholat Dhuhur dengan berbagai topik kajian. Mulai dari keutamaan ibadah, hingga pentingnya menjaga integritas dengan tidak melanggar aturan/Foto pribadi
Ada kajian rutin ba'da sholat Dhuhur dengan berbagai topik kajian. Mulai dari keutamaan ibadah, hingga pentingnya menjaga integritas dengan tidak melanggar aturan/Foto pribadi
Aktivitas ibadah di masjid Muharin tidak hanya hidup pada saat jam kerja ASN. Karena memang, masjid ini terbuka untuk umum sehingga masyarakat bisa bebas sholat berjamaah lima waktu di sini. Terlebih di bulan Ramadan seperti ini, jelang Sholat Maghrib, Masjid Muhajirin penuh sesak. Takmir masjid meneydiakan takjil dan juga nasi bungkus/nasi kotak untuk jamaah.

Setahun lalu, saya beberapa kali pernah berbuka puasa di sana. Beberapa menit jelang adzan, calon makmum berbaris rapi dari mulai shaf paling depan. Takmir masjid lantas membagikan air mineral dan kurma untuk berbuka. Seusai sholat maghrib, takmir membagikan kupon untuk mengambil nasi. Kalau tahun kemarin, hanya di tugas shaf paling depan yang mendapatkan kupon ini.    

Selain dua fungsi tersebut, Masjid Muhajirin juga bisa menjadi sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat. Saya pernah Sholat Jumat di sana dan pernah sebelum khotib menyampaikan khotbah, Kapolrestabes Surabaya tampil untuk menyampaikan imbauan kepada jamaah dalam kaitan menjaga keamanan dan ketertiban di Surabaya.

Saya yakin, ada beberapa masjid di lingkungan pemerintah daerah lainnya yang juga memiliki multifungsi seperti Masjid Muhajirin. Dan memang, fungsi masjid tidak hanya menjadi tempat untuk beribadah. Namun, juga harus berperan sebagai pusat ilmu dan juga benteng moralitas. Terutama bagi aparatur sipil negara.

Harapannya, tidak ada lagi kasus korupsi yang terjadi pada ASN. Selain karena kepemimpinan tegas dari kepala daerahnya, juga karena 'peran' dari masjid di lingkungan pemerintahan dalam ikut membentengi moralitas ASN. Karena memang, seperti bunyi kutipan yang terkenal itu, kejahatan bisa terjadi karena ada niat dan kesempatan. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun