Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Agar Judulmu Tidak Mematikan Tulisanmu

15 Mei 2018   22:42 Diperbarui: 16 Mei 2018   13:02 2024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagian mana dalam menulis yang menurut sampean paling sulit? Apakah dalam menentukan judul, apakah menulis lead alias paragraf awal, apakah di bagian menyambung pergantian antar paragraf sehingga tulisan bisa nyambung dari awal hingga akhir tanpa terjadi duplikasi cerita, atau juga dalam hal penggunaan kata baku atau tidak baku yang sering membuat ragu.

Atau malah, bagian paling sulitnya justru pada menumbuhkan mood menulis yang terkadang naik turun sehingga terasa berat untuk sekadar istiqomah menulis minimal satu artikel saban hari.

Semua hal itu memang masuk daftar tantangan dalam menulis. Tantangan yang bila tidak bisa diatasi, tidak hanya berdampak pada kualitas tulisan yang dihasilkan. Namun, juga pada keberlanjutan sampean dalam memproduksi tulisan alias akan hilang semangat (berhenti) menulis. Nah, khusus untuk kali ini, saya ingin menulis tentang judul.

Ah ya, boleh ya bila saya bertanya lagi. Dalam menulis, apakah sampean terbiasa menuliskan judul terlebih dulu lantas menuturkan isi cerita tulisan. Ataukah sampean tipikal penulis yang suka menulis judu belakangan, yang penting nulis dulu.

Bagi sampean yang suka menulis judul di awal, sepengetahuan saya, selain karena memang sudah menemukan judul yang pas, bisa jadi sampean memang sudah ahli sehingga hanya butuh waktu singkat untuk "nemu" judul yang benar dan menarik.

Bagaimana yang terbiasa menulis judul di akhir? Bukan karena kurang ahli, tetapi kebetulan merasa belum punya judul yang pas di hati sehingga memilih menulis dulu dengan keyakinan sembari nulis inspirasi pilihan judul bisa mendadak muncul seperti mantan yang tiba-tiba saja bertanya kabar.

Tetapi memang, urusan memilih judul yang seharusnya bisa dilakukan dalam waktu singkat ini, terkadang malah menjadi bagian paling menguras pikiran. Bukan hanya karena ada aturan untuk cara penulisan judul yang benar semisal setiap kata diawali dengan huruf kapital atau huruf besar kecuali kata yang memang dikecualikan. Namun, 'teori' menulis judul yang keren dan menarik yang bisa dibaca bebas di beberapa artikel itu, terkadang justru memunculkan "pekerjaan rumah" karena memang melakukan lebih sulit daripada berteori.

Terkadang kita bisa dengan mudah mendapatkan judul yang keren, tetapi di lain waktu bisa begitu sulit. Namun, mudah atau sulit, bagian ini harus dilalui penulis dalam proses menulis. Kenapa? Karena seringkali, keberhasilan dalam memilih judul, menentukan "berhasil" nya tulisan dalam menemui atau ditemukan pembacanya.

Sebuah tulisan yang bagus yang sampean buat dengan berpikir keras dan mencari data ke sana-kemari, bisa tidak dilihat oleh banyak orang dikarenakan pemilihan judul yang tidak mampu menggoda mereka untuk mampir masuk ke tulisan. Karena judul dikemas tidak menarik, tulisan pun jadi "tidak laku" dibaca. Pendek kata, sebuah judul tanpa disadari, bisa mematikan tulisan.

Bagaimana bisa sebuah judul mematikan tulisan? Menurut saya ada beberapa penyebab. Selain karena paduan katanya terasa kaku dan terlalu umum, judul juga bisa mematikan tulisan karena ditulis terlalu "lengkap".

Ketika judul ditulis terlalu lengkap, maka pembaca merasa tidak perlu lagi untuk membaca tulisannya karena menganggap sudah tahu inti beritanya dengan cukup membaca judul. Kecuali mereka yang memang punya ketertarikan lebih pada tulisan tersebut, akan tetap membaca tulisannya.

Lalu, bagaimana pemilihan judul yang menarik? Ah, saya yakin sampean sudah sangat menguasai ilmunya. Saya yakin, sampean sudah bisa mempraktekkan ini setiap hari.

Dan memang, poin tulisan ini sejatinya tidak melulu tentang tema agar judul tidak mematikan tulisan. Sebab, bagi saya, urusan apakah sebuah judul bisa mematikan tulisan atau tidak, itu masih lebih baik daripada membuat judul yang membohongi pembaca. Sampean mungkin pernah tertipu oleh judul yang wow tetapi tulisannya sama sekali tidak mencerminkan judul. Judul jadi sekadar penggoda tapi tulisannya biasa saja.

Bagi saya, masih lebih baik tulisannya keren meskipun judulnya belum keren. Biarkan tulisan menemui takdirnya sendiri untuk ditemukan oleh pembacanya. Anggap saja itu merupakan ikhtiar untuk berproses menjadi lebih baik. Dan tentunya, itu merupakan bentuk kejujuran penulis. Karena, bila tulisannya saja tidak jujur, bagaimana bisa pesan yang ingin disampaikan bisa mengena di hati pembaca. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun