Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kini, Jepang "Kaya" Ganda Putri Berkualitas Dunia, Bagaimana Indonesia?

8 Mei 2018   09:04 Diperbarui: 8 Mei 2018   15:38 3578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Matsutomo/Takahashi, berpasangan sejak masih sekolah/Foto: mainichi.jo

Menurut sampean (Anda), siapakah ganda putri terbaik dunia saat ini? Apakah pasangan asal Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yifan yang merupakan juara dunia 2017 dan hingga kini masih berstatus ganda putri peringkat 1 dunia. Ataukah "tante" asal Denmark, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen yang tahun ini menjadi juara All England 2018. Ataukah pasangan Jepang peraih medali emas Olimpiade 2016, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang di tahun ini masih "lapar gelar"

Ada cukup banyak pasangan top di sektor ganda putri. Dan itu menunjukkan bahwa level persaingan di ganda putri tidak kalah ketat dengan persaingan di ganda putra. Bahkan, rivalitas di ganda putri kini lebih ketat bila merujuk pada bergantiannya mereka menjadi juara turnamen-turnamen. Sementara rivalitas di ganda putra seolah tidak seketat dulu seiring dominasi ganda Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.  

Kembali kepada pertanyaan pertama, penggemar bulutangkis pastinya punya versi masing-masing tentang siapakah ganda putri terbaik dunia saat ini. Namun, bila pertanyaannya diubah menjadi negara mana yang kini mendominasi ganda putri, penggemar bulutangkis pastinya satu suara bahwa dari sekian negara "penghasil" ganda putri top, Jepang-lah yang kini menempati peringkat teratas. 

Tiongkok memang masih punya Qingchen/Yifan dan Denmark masih punya Juhl/Pedersen, Indonesia juga punya pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu yang mulai bisa bersaing di level teratas, tetapi Jepang lah yang "paling kaya'.

Jepang Kini Mendominasi Persaingan di Ganda Putri

Ya, ketika Tiongkok, China dan Indonesia masih mengandalkan nama itu-itu saja di sektor ganda putri dalam setahun ataupun beberapa tahun terakhir, Jepang kini memiliki setidaknya tiga ganda putri top dunia yang mondar-mandir di podium juara ataupun tampil di final turnamen grade utama di bulutangkis.

Simak pertanyaan berikut ini, siapakah juara ganda putri Kejuaraan Asia 2016, 2017 dan 2018? Siapakah peraih medali emas ganda putri Olimpiade 2016? Siapakah juara Dubai World Super Series Finals 2017? Jawabannya tidak jauh dari ganda putri Jepang.  

Matsutomo/Takahashi, berpasangan sejak masih sekolah/Foto: mainichi.jo
Matsutomo/Takahashi, berpasangan sejak masih sekolah/Foto: mainichi.jo
Bila beberapa tahun ke belakang, Jepang seolah hanya mengandalkan Misaki Matsutomo (26 tahun)/Ayaka Takahashi (28 tahun) seiring prestasinya sebagai peraih medali emas Olimpiade 2016, juara All England 2016 dan juara Asia 2016, 2017, kini Jepang juga punya pasangan Sayaka Hirota (23 tahun)/Yuki Fukushima (25 tahun). April lalu, Hirota/Fukushima menjadi juara di Kejuaraan Asia 2018 dalam "All Japan Final" usai menaklukkan Matsutomo/Takahashi di final lewat rubber game.

Laksana bunga, Hirota/Fukushima seolah kini tengah "mekar" setelah tahun 2017 lalu menunjukkan progress luar biasa. Mereka juara Malaysia Open 2017 dan German Open 2017 serta mampu tampil di final Kejuaraan Dunia meski hanya menjadi runner up juga runner up di Super Series Finals 2017. 

Nah, di tahun ini ini, sebelum jadi juara Asia 2018, Hirota dan Fukushima sudah menggondol gelar di German Open 2018. Mereka bahkan nyaris juara di All England 2018 sebelum kalah tipis dari Juhl/Pedersen.

Sayaka Hirota (kiri) dan Yuki Fukushima, kini menjadi kekuatan baru ganda putri Jepang/Foto: japantimes.co.jp
Sayaka Hirota (kiri) dan Yuki Fukushima, kini menjadi kekuatan baru ganda putri Jepang/Foto: japantimes.co.jp
Jepang juga masih punya pasangan Shiho Tanaka (25 tahun)/Koharu Yonemoto (27 tahun) yang tahun 2017 lalu jadi juara di India Open dan Dubai World Superseries Final. Dan yang terbaru, akhir pekan kemarin, Jepang menyambut ganda putri muda mereka yang berhasil juara di New Zealand Open 2018, Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata. Sebelumnya, ganda Jepang ini menaklukkan ganda Indonesia yang jadi unggulan 1, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta di perempat final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun