Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ke Final, Liverpool Membawa Masalah yang Harus Segera Diatasi

3 Mei 2018   06:43 Diperbarui: 3 Mei 2018   09:10 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool berhasil lolos ke final Liga Champions 2017/18. Namun, ada 'masalah' yang menunggu untuk diselesaikan bila ingin juara/Foto: www.si.com

Terlebih, trio Salah-Mane-Firmino seperti kehilangan akal untuk menciptakan gol tambahan. Pasokan bola kepada Salah juga sangat minim. Saya saja yang meski bukan pendukung tulen Liverpool tetapi berharap tercipta final Madrid vs Liverpool, sempat uring-uringan dengan penampilan Liverpool dini hari tadi.

Dan benar adanya, di menit ke-86, sepakan Radja Naionggalan hanya dilihat oleh Loris Karius. Roma berbalik unggul 3-2 dan butuh 2 gol lagi untuk memaksakan perpanjangan waktu.

Dan, bukan tidak mungkin harapan itu terwujud melihat Roma terus menekan. Dan, handball Ragnar Klavan membuat Roma mendapat penalti yang dieksekusi sempurna oleh Nainggolan. Skor jadi 4-2. Beruntung bagi Liverpool, penalti itu terjadi di menit ke-94 dan beberapa saat kemudian, wasit mengakhiri pertandingan.

Andai, masih ada beberapa menit, bukan tidak mungkin Liverpool bakal membayar mahal penampilan buruk mereka di Olimpico.

Diwawancara seusai pertandingan, pelatih Liverpool, Juergen Klopp menyadari, tim nya ke final dengan membawa seabreg pekerjaan rumah. Dan, menghadapi Real Madrid yang disebutnya lebih menang pengalaman, Klopp menyebut akan memaksimalkan waktu yang ada untuk mengatasi masalah yang ada di timnya. 

"Kami masih punya waktu dua pekan untuk menyiapkan diri dan kami akan memaksimalkannya. Sebab, kami tidak hanya ingin main di final. Bisa bermain di final itu menyenangkan, tetapi bisa memenangi nya jauh lebih menyenangkan," ujar Klopp dikutip dari independent.co.uk

Bila tidak ingin mengulang final di tahun 2007 silam alias hanya menjadi runner up, Liverpool hanya perlu satu hal. Mereka harus menganggap bermain di NSC Olimpiyskiy Stadium di Kyiv nanti seperti  main di Anfield, markas mereka.

Sebab, Liverpool acapkali tampil 'edan' bila main di Anfield. AS Roma dan Manchester City masuk daftar korban. Bahkan, Real Madrid juga pernah merasakan kengerian Anfield. Tepatnya di babak knockout Liga Champions musim 2008/09. Kala itu, Liverpool membantai Real Madrid 4-0 dan menang agergat 5-0. Meski, di pertemuan terakhir di fase grup pada musim 2014/15, Real Madrid mampu menang back to back atas Liverpool (0-3 dan 1-0). Bagaimana di final nanti?

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun