2018 Tahun Penting Bagi Bulu Tangkis Indonesia
Indonesia menunggu konsistensi penampilan pebulutangkis-pebulutangkisnya. Sebab, tahun 2018 merupakan tahun penting bagi bulutangkis Indonesia. Ada dua kejuaraan penting yang harus disambut dengan benar. Benar dalam artian pemain-pemain kita siap fisik, mental dan on fire untuk memberikan yang terbaik bagi negaranya.
Mei nanti, Thomas Cup dan Uber Cup edisi ke-30 akan digelar di Thailand. Indonesia yang berpredikat negara yang paling sering juara Thomas Cup, tak pernah lagi juara sejak kali terakhir memenanginya pada 2002 silam. Tahun 2016 lalu, Indonesia jadi runner-up setelah kalah 2-3 dari Denmark. Uber Cup? Kita malah tak pernah lagi bisa juara sejak tahun 1996 silam.
Kemudian di bulan Agustus-September, akan ada Asian Games dengan Indonesia menjadi tuan rumah. Di bulutangkis, selain nomor beregu, juga ada nomor individu. Tentunya ada harapan besar pebulutangkis kita bisa menyumbang banyak medali.Â
Minimal bisa menyamai pencapaian di Asian Games 2014 silam ketika Indonesia meraih dua medali emas lewat Hendra Setiawan/Mohamad Ahsan di ganda putra dan Greysia Polii/Nitya Maheswari. Â
Selain dua kejuaraan besar tersebut, juga masih ada turnamen-turnamen penting yang masuk kalender BWF. Salah satunya All England yang akan digelar bulan Maret, lalu Indonesia Open di bulan Juli. Bisa dibayangkan betapa sibuknya pebulutangkis Indonesia di tahun 2018. Semoga 2018 menjadi tahun yang manis bagi bulutangkis bagi Indonesia, bahkan lebih manis dibanding 2017. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H