Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Yang Tersisa dari Pekan Perdana Liga Inggris 2017/18

14 Agustus 2017   15:41 Diperbarui: 14 Agustus 2017   17:10 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pekan Menyenangkan Penyerang Baru  

Pekan perdana Liga Inggris musim 2017/18 menjadi pekan menyenangkan bagi para penyerang anyar. Setidaknya empat penyerang langsung bikin gol untuk klub baru nya. Hanya, tidak semua gol itu berujung bahagia karena timnya menang..  

Dimulai dari Alexander Lacazette yang menandai penampilan perdana nya bersama Arsenal. Striker yang didatangkan dari Olympique Lyon ini hanya butuh waktu dua menit untuk mencetak gol pertamanya di Liga Inggris. Gol debut juga dilakukan Mohamed Salah ketika membawa Liverpool sempat unggul 3-2 atas Watford. Sayang, gol Salah itu gagal jadi penentu kemenangan setelah Watford menyamakan skor di masa tambahan waktu.

Cerita berlanjut di London, Alvaro Morata menyamai pencapaian Lacazette sebagai pencetak gol pertama untuk timnya di musim ini. Baru dimainkan di babak kedua ketika Chelsea tertinggal 0-3 atas Burnley, Morata memperlihatkan kepintarannya dalam menyelinap di sela barisan bek-bek lawan lantas melakukan sundulan maut.

Dan, tadi malam, giliran Romeru Lukaku yang juga menandai debutnya dengan gol. Malah, Lukaku langsung membuat dua gol kala Manchester United berpesta empat gol ke gawang West Ham United. Dari empat nama itu, siapa yang menurut Anda akan kembali bikin gol di pekan kedua nanti?    

Alarm Bahaya Chelsea

Beberapa pekan jelang Premier League 2017/18 bergulir, pelatih Chelsea, Antonio Conte sempat menyampaikan ujaran yang membuat panas telinga mantan pelatih Chelsea, Jose Mourinho-- yang kini melatih Manchester United. Conte berujar begini: "Kita jangan mengulangi musim Mourinho".

Maksud dari ujaran Conte itu adalah apa yang terjadi di musim 2015/16 silam. Kala itu, Chelsea yang dilatih Jose Mourinho, berstatus juara bertahan. Namun, adanya friksi internal Mourinho dengan dokter tim serta retaknya hubungan dengan beberapa pemain membuat Chelsea tampil sangat buruk dan sempat berkeliaran di zona degradasi. Imbasnya, Mou dipecat pada bulan Desember. Di akhir musim, Chelsea tercecer di posisi tengah dan gagal meraih tiket ke kompetisi Eropa.

Mungkinkah sindrom musim kedua itu bisa berulang menimpa Conte di musim ini? Bila mengacu pada kekalahan 2-3 dari Burnley di Stamford Bridge, Conte jelas khawatir. Awal musim yang buruk itu bisa berlanjut di pekan depan. Sebab, Chelsea akan away ke markas Tottenham Hotspur. Celakanya, Chelsea malah krisis pemain. Chelsea akan tanpa Gary Cahill dan Cesc Fabregas yang diganjar kartu merah plus masih cederanya Eden Hazard, Pedro, dan rekrutan anyar Tiemoue Bakayoko. Serta, Diego Costa yang 'ngambek' setelah berseteru dengan Conte.

Andai Chelsea kembali gagal menang di pekan kedua, apalagi bila sampai kalah, Conte bisa berada dalam bahaya. Bukan tidak mungkin, ia akan mengikuti jejak Carlo Ancelotti yang di-PHK di musim keduanya pada enam tahun silam setelah meraih gelar di musim pertamanya dan juga Mourinho di edisi keduanya bersama Chelsea.  

Musim Cerah Manchester United

Sepekan jelang bergulirnya Liga Inggris musim 2017/18, beberapa bursa unggulan mengunggulkan dua tim Manchester sebagai kandidat teratas perebut trofi. Ya, trofi Liga Inggris musim ini diprediksi akan datang ke Manchester. Bukan London, Liverpool ataupun kota-kota lainnya.  

Bila mengacu pada pekan perdana, prediksi itu boleh jadi benar. Dua tim asal Manchester mengawali musim dengan keren. Utamanya Manchester United. Tim Setan Merah memperlihatkan kualitas sebagai calon juara saat menang 4-0 atas West Ham United. Bukan melulu skor itu yang penting, tapi bagaimana permainan kokoh ketika bertahan dan ganas saat menyerang yang diperlihatkan Paul Pogba dkk. Jose Mourinho sepertinya sudah menemukan resep yang pas untuk membuat United menjadi tim menangan.

Kehadiran Nemanja Matic membuat lini tengah United kokoh tak tertandingi seperti tagline produk semen itu. Matic yang ditandemkan dengan Paul Pogba, tidak hanya lihai memutus serangan. Ia juga yang mengawali serangan dan membuat Pogba bisa leluasa menyerang. Gol Pogba di menit akhir, adalah awal kreasi nya. Pantas ia dinobatkan jadi man of the match di akhir laga. Di depan, Romeru Lukaku bisa menghadirkan kengerian bagi bek-bek dan kiper lawan lewat kecepatan, body ball, dan kekuatan beradu bola di udara.

Kemenangan 4-0 membuat United memimpin klasemen di pekan perdana. Dan sangat mungkin akan meraih banyak poin di pekan-pekan berikutnya. Sebab, hingga September, di tujuh laga, United melakoni "jadwal mudah". Mereka tidak akan bersua tim papan atas. Pekan depan United away ke markas Swansea City.  

Pertahanan Rapuh, Liverpool Butuh VVD

Liverpool sejatinya bisa mengawali liga dengan kemenangan. Menit sudah menunjuk 90 dan The Reds masih unggul 2-3. Namun, apa daya, di menit ke-93, Miguel Angel Britos memanfaatkan situasi kalut pertahanan Liverpool imbas dari sepak pojok. Dua gol Watford sebelumnya juga berawal dari sepak pojok dan set pieces. Itu menyisakan PR untuk Juergen Klopp.

Komentar fans Liverpool pun mulai mendesak manajemen Liverpool untuk segera mendatangkan Virgil Van Dijk. Bek Southampton asal Belanda berusia 26 tahun itu sudah lama diincar Liverpool. Si pemain bertinggi 193 cm ini pun ingin pindah ke Anfield. Namun, pendekatan yang kurang bagus membuat Liverpool belum mampu membawa pulang. Namun, pasca hasil di markas Watford itu, manajemen Liverpool bakal serius mendatangkan Van Dijk.  

Gol Pulang Kampung Wayne Rooney

Sorotan kepada Wayne Rooney mungkin tidak akan lagi sebesar ketika dia masih berkostum Manchester United. Maklum, Rooney kini "hanya" main di tim spesialis papan tengah, Everton. Namun, Rooney mengirimkan pesan kepada publik bahwa dirinya belum habis. Di pekan perdana, Rooney langsung mencetak gol kemenangan kala Everton menang 1-0 atas Stoke City.

Itu gol yang menandai pulang kampung Rooney ke klub masa belia nya itu. Dan, gol itu akan terkenang seperti halnya gol nya ke gawang Arsenal pada usia 18 tahun yang menjadi "tiket" baginya pindah ke United pada 2004 silam. Andai Rooney yang kini berusia 31 tahun terus memperlihatkan ketajaman bersama Everton, kelak ketika dia pensiun, publik akan mudah mengingatnya sebagai salah satu legenda Premier League. Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun