Apakah Anda bisa menerawang akan seperti apa nasib Anda di masa tua nanti?
Apakah Anda mampu memegang kendali atas keuangan yang Anda miliki? Atau justru uang yang akan menjadi kendala dalam hidup Anda.
Lalu, bila nanti Anda meninggal dunia, apakah kekayaan yang Anda tinggalkan akan menjadi mata air yang menyejukkan bagi keluarga? Ataukah justru kekayaan itu menjadi air mata karena konflik keluarga imbas dari tiadanya perencanaan. Â Â
Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi intisari yang saya rangkum dari "kuliah 30 menit" seputar mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang disampaikan secara lugas dan inspiratif oleh Mr. Hendra Sensei di acara Nangkring bersama AXA Financial Indonesia dan Kompasiana di Ballroom JW Marriot Hotel Surabaya pada 14 Juli lalu.
Pengalaman puluhan tahun mengurusi masalah private bangking di Asia Tenggara membuat Mr.Sensei sangat paham masalah keuangan. Cara dia menyampaikan materi mudah dipahami. Dia juga pandai memunculkan quote yang mudah diingat. Salah satunya perihal beda satu huruf yang bisa menjadi bencana akibat salah mengelola risiko kehidupan dan merencanakan keuangan di masa depan seperti "kendali" dan "kendala" serta "air mata" dan "mata air".
Lalu, bagaimana jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas?
Bercermin Lewat Permainan Praxis
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu masih menjadi teka-teki. Kabar bagusnya, kita bisa memilih mau mendapat jawaban seperti apa. Sebab, seperti ujaran Mahatma Gandhi, "the future depends on what we do in the present". Ya, masa depan itu bergantung dari apa yang kita upayakan di masa sekarang.
Masalahnya, tidak semua orang punya pendekatan yang benar dalam merencanakan hari tuanya. Ada yang berprinsip menjalani hidup seperti air mengalir. Padahal, Â ternyata itu bukan pendekatan terbaik. Ada pula yang berprinsip aman menjalani hidup tanpa keberanian mengambil risiko. Tapi, lagi-lagi, itu bukan cara bagus. Sebab, dalam hidup, ada banyak hal tidak terduga yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan bisa 'merusak' prinsip air mengalir juga prinsip aman itu.
Saya merasakan bayangan hidup yang seperti itu ketika mencoba serunya permainan Praxis. Lewat permainan mirip game monopoli tetapi lebih real dengan kondisi kita sehari-hari, kita diajak bijak mengatur rencana keuangan dan masa depan melalui keputusan berinvestasi, berpindah kerja dengan gaji lebih besar atau membeli aset.
Bahwa hidup ternyata tidak bisa sekadar dijalani seperti air mengalir. Tetapi butuh perencanaan matang. Sebab, bila tak punya/kurang perencanaan, kita akan gigit jari karena kaget oleh kejadian tak terduga semisal kondisi perekonomian lesu yang bisa berakibat PHK, saham anjlok, keluarga sakit/kecelakaan dan sebagainya.
Saya mengalami hal itu. Di akhir permainan, bayangan ketika usia saya sudah menua dan anak-anak masih butuh biaya pendidikan, saya ternyata dalam kondisi tidak punya apa-apa karena kejadian tak terduga itu. Duit dari gaji bulanan dan tabungan serta aset yang saya punya, habis karena membayar biaya berobat rumah sakit dan biaya pajak. Ah, untungnya itu hanya permainan.
AXA Financial, Teman Hebat untuk Perencanaan Keuangan
Namun, saya mendapatkan banyak pelajaran dari permainan Praxis ini. Bahwa memiliki rencana pengelolaan keuangan sangat berguna untuk mempersiapkan hari tua. Seperti kata Mr.Hendra Sensei, kita harus cerdas mengelola masa depan agar  sejahtera. Bahwa harta yang kita miliki, harus bisa dinikmati dengan keluarga ketika kita masih sehat. Bahwa kita punya pilihan, meninggalkan mata air atau air mata bagi keluarga ketika kita meninggal.
Seperti halnya teman dekat yang mengetahui kebutuhan kita, AXA Financial Indonesia juga menyadari perkembangan hidup yang dinamis memerlukan perencanaan yang matang untuk mengantisipasi segala ketidakpastian di masa depan. Pendek kata, masyarakat Indonesia membutuhkan perencanaan masa depan yang matang.
Rencanakan Lebih dengan 3 Pasti Maestro Infinite Protection
Atas dasar itulah, AXA Financial mengembangkan layanan asuransi jiwa Maestro Infinite Protection (MIP) sebagai bentuk kepedulian membantu masyarakat untuk melindungi diri dari keadaan yang tak terduga.
Maestro Infinite Protection (MIP) AXA Financial menawarkan tiga (3) kepastian bagi masyarakat Indonesia. Tiga (3) Pasti dari MIP AXA Financial itu yakni kepastian proteksi jiwa dan kecelakaan seumur hidup, kepastian masa bayar, serta kepastian dana tunai di masa pensiun.
3 Pasti ini akan diterima nasabah guna menjamin kesejahteraan bagi keluarga dan orang-orang tercinta di masa depan. Sebab, MIP yang merupakan produk asuransi whole life (seumur hidup), memberikan perlindungan jiwa optimal hingga nasabah berusia 100 tahun.
Dan, salah satu poin penting MIP yang disampaikan oleh Hary Kuncoro, selain kepastian proteksi jiwa dan kecelakaan seumur hidup hingga usia 100 tahun, nantinya nasabah juga akan mendapatkan tambahan perlindungan kecelakaan 50% dari uang pertanggungan (UP) Dasar atau hingga Rp 1 Miliar. Kepastian yang kedua, jumlah pembayaran premi dengan masa bayar yang bisa dipilih oleh nasabah, yakni 5, 10, 15 atau 20 tahun. Serta, manfaat dana tunai di masa pensiun sebesar 20% dari UP Dasar ketika nasabah menginjak usia 65 tahun.
Dia juga menyampaikan, di AXA Financial, konflik keluarga yang mungkin terjadi karena berebut warisan sepeninggal nasabah meninggal, bisa diminimalkan. Sebab, di awal mengikat kontrak, nasabah menuliskan nama-nama ahli waris sekaligus berapa persen yang didapat. Pendek kata, AXA Financial memang teman hebat bagi masyarakat Indonesia untuk mengatur perencanaan masa depan.
Ya, bila hidup penuh dengan ketidakpastian dan bila segala kemungkinan bisa terjadi, sudah seharusnya kita punya persiapan demi menjamin kepastian perlindungan finansial dan jiwa bagi diri sendiri dan keluarga. Kita butuh perencanaan keuangan yang matang. Dan kita bisa merencanakan lebih dengan 3 Pasti Maestro Infinite Protection AXA Financial. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H