Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kala Real Madrid Lupa Filosofi "Kejar-Mengejar"

2 Maret 2017   13:02 Diperbarui: 2 Maret 2017   13:18 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua gol Ronaldo hindarkan Real dari kekalahan di kandang/Daily Mail

Dalam perlombaan kejar-mengejar, ada filosofi sederhana yang harus dipatuhi bila ingin tampil sebagai pemenang. Bahwa, siapa yang berada di depan, harus terus berlari lebih kencang dari yang mengejar. Sebab, sekali saja laju melambat, dia akan terkejar. Bahkan mungkin tersalip oleh yang mengejar. Tidak ada kata santai bagi mereka yang berada di depan. Kecuali bila yang mengejar ‘ketiduran’.

Filosofi sederhana dalam kejar-mengejar itu yang agaknya dilupakan Real Madrid dalam upaya mempertahankan posisi puncak klasemen Liga Spanyol. Setelah berpekan-pekan berada di puncak klasemen, pagi tadi, Real Madrid akhirnya diovertake oleh pemburu setia di belakangnya, Barcelona. Ya, Real Madrid (56 poin) digeser Barcelona (57 poin) ke posisi dua.

Adalah hasil imbang 3-3 di kandang sendiri melawan Las Palmas, Kamis (2/3) yang membuat Real Madrid kehilangan singasana nya. Beberapa jam sebelumnya, Barcelona sudah menyalip lewat kemenangan 6-1 atas Sporting Gijon. Real yang berjarak dua angka, bisa kembali memimpin andai menang atas Las Palmas. Namun, tim yang baru dua musim mencicipi Liga Primera Spanyol setelah 12 tahun ‘sembunyi’ di divisi segunda itu, ternyata ogah hanya jadi makanan empuk di Santiago Bernabue. Las Palmas memberi pesan kepada Real, bahwa tidak ada ‘makan siang gratis’ an di liga primera.

Lalu, kenapa Real Madrid hanya mampu bermain imbang di Santiago Bernabue yang selama ini acapkali jadi ladang pembantaian bagi lawan-lawan mereka?

Kartu merah yang diterima Gareth Bale di menit ke-47 mungkin dianggap sebagai biang kegagalan menang Real atas Las Palmas yang berimbas lengsernya mereka dari posisi puncak. Namun, menurut saya, itu hanya sebuah kepingan sebab. Yang terjadi, tergesernya Real Madrid ke posisi dua merupakan klimaks dari penampilan tim putih-putih ini yang memang mulai kedodoran. Laju Real mulai melambat.

Sinyal melambatnya laju Real itu mulai terbaca ketika mereka dikalahkan Valencia 2-1 pada 23 Februari. Itu merupakan laga susulan yang seharusnya digelar akhir tahun ketika Real tampil di Piala Dunia Antar Klub. Empat hari kemudian, Real nyaris gagal menang ketika melawan Villarreal. Sempat tertinggal dua gol, mereka berbalik menang 3-2 lewat gol penentu Moratta beberapa menit jelang laga berakhir. Namun, saat laga lawan Las Palmas, Real tak lagi mampu come back menang ketika tertinggal 3-1. Hanya bisa memaksakan hasil imbang.

Mengapa Real mulai melambat? Jawabannya (mungkin) mereka mulai lelah. Ya, Real boleh jadi mulai kelelahan dengan jadwal padat yang mereka lakoni. Dan, mereka juga tertekan dengan pressure hebat yang dilakukan Barcelona seiring hasil bagus yang diraih Messi dan kawan-kawannya.

Perhatikan, mulai 12 Februari hingga pagi tadi, Real sudah melakoni enam pertandingan. Ya, enam pertandingan dalam 18 hari. Rata-rata, Ronaldo dkk turun bermain dalam rentang tiga hari sekali. Malah, Real hanya mendapat jeda dua hari kala melawan Espanyol (18/2) usai tampil di Liga Champions melawan Napoli (16/2). Bandingkan dengan Barcelona yang dari 11 Februari hingga 2 Maret tadi, hanya memainkan lima pertandingan alias satu pertandingan lebih sedikit. Dan, jeda laga Barcelona rata-rata empat hingga lima hari.

Memang, pelatih Real, Zinedine Zidane terbukti piawai melakukan rotasi pemain. Jarang sekali Zidane memainkan starting XI yang sama persis di setiap pertandingan. Minimal ada satu dua pemain yang berganti. Seperti di laga lawan Las Palmas, Zidane mengubah empat pemain dari tim yang melawan Villarreal. Nacho Monreal di posisi bek tengah menggantikan Pepe. Di tengah, Matteo Kovacic dan Isco masuk mengisi posisi Casemiro dan Luka Modric. Hanya Toni Kroos yang tetap bermain. Lalu, di depan, Moratta dimainkan sebagai starter menggantikan Benzema. Namun, rotasi itu rupanya tidak bisa menipu kelelahan akibat padatnya jadwal.

Dan, bukan hanya kelelahan fisik, pemain-pemain Real juga mulai lelah mental seiring pressure hebat dari Barcelona. Dalam tiga terakhir di Liga Spanyol, Barca selalu menang. Prediksi yang menyebut Barca akan hancur berantakan pascakalah 0-4 dari Paris Saint Germain (PSG) di Liga Champions pada 14 Februari lalu, tak terbukti. Bahkan, Minggu (26/2) lalu, Barca mampu menang 2-1 di markas Atletico Madrid yang notabene merupakan laga sulit.

Well, persaingan belum selesai. Garis finish masih jauh. Masih ada 14/15 laga sisa. Apalagi, Real masih memainkan satu pertandingan lebih sedikit dari Barca. Real masih 24 kali main dan Barca 25 kali main. Andai Real bisa memaksimalkan laga itu, mereka akan unggul dua poin dari Barca dengan jumlah laga yang sama.

Namun, penentu sesungguhnya dari balapan Real dan Barca ini akan terjadi pada 24 April mendatang. Kala Real Madrid menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu. Siapa pemenang laga ini, punya peluang besar jadi juara. Selain itu, Real masih punya sederet jadwal berat. Diantaranya away ke markas Athletic Bilbao (18/3), derby melawan Atletico di kandang (9/4), menjamu Valencia (30/4) dan menjamu Sevilla (14/5).

Sementara Barca melakoni laga berat diantaranya menjamu Valencia di Nou Camp (20/3), menjamu Sevilla (5/4) dan tentu saja laga el classico itu. Jadi, bagaimana akhir cerita kejar-kejaran antara dua tim yang punya banyak fans di seantero dunia ini, masih akan berlanjut pada 21 Mei nanti yang merupakan laga akhir Liga Primera Spanyol 2016/17. Selamat mengikuti hasil akhirnya. Salam.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun