Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Blogger, Ayo Mainkan "Peran yang Dilupakan" Media Massa

5 Februari 2017   17:34 Diperbarui: 5 Februari 2017   17:38 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ayo, bagikan kabar bagus/blogmemorycross.com

Agar Good News Tetap Menjadi Good News

Apalagi, bloga juga punya kelebihan yang tidak dimiliki oleh media mainstream. Yakni kebebasan menulis berita bagus. Di ranah media, ketika memuat sebuah good news, asumsi yang berkembang adalah berita tersebut merupakan advertorial pencitraan kepala daerah/pemerintahan/perusahaan. Good news acapkali dipersepsikan sebagai tulisan membosankan yang penuh data-data angka dan, dikemas secara standar. Di blog, asumsi itu tidak berlaku.

ayo, bagikan kabar bagus/blogmemorycross.com
ayo, bagikan kabar bagus/blogmemorycross.com
Hanya saja, tantangan nya adalah bagaimana mengemas kabar bagus benar-benar menjadi berita bagus. Ya, inilah pekerjaan rumah para blogger: menjadikan good news sebagai good news. Dan ini bukan pekerjaan mudah. Sebab, dalam kenyataannya, menulis berita sensasi, sensitif dan provokatif, acapkali lebih mudah dan lebih disukai meski cara penulisannya biasa saja. Penulisannya kalah oleh substansi tema nya. Beda dengan menulis kabar bagus semisal inovasi yang dilakukan pemerintah daerah, potensi wisata yang belum tersiar luas, prestasi individu atau jatuh bangun seseorang dalam menggapai sukses, yang dibutuhkan gaya menulis yang benar-benar menarik sehingga substansi yang hendak disampaikan, bisa ditangkap pembaca.

Dalam konteks good news is bad news di media, yang salah sebenarnya bukan beritanya. Tetapi lebih sering soal cara dan kemasan yang tidak nyambung dengan selera pembaca. Intinya, bukan konten nya yang salah. Tapi nulisnya. Nah, di blog, kita punya keluwesan untuk mengabarkan berita bagus dengan cara yang nge-pop, renyah tanpa kekangan kekauan cara nulis seperti di media.

Mengkritik Boleh, Tapi Tidak Asal

Apakah menyampaikan kritikan lewat tulisan di blog juga masuk dalam kategori menulis kabar bagus? Semisal mengkritisi tempat wisata yang tak terurus, jalan-jalan yang tak terawat, pelayanan publik yang ribet dan sebagainya. Buat saya, kritikan itu penting. Sebab, bila kita melulu menulis kabar bagus, kita bisa silau dan lupa pada caranya mengkritisi bila memang ada hal-hal yang perlu mendapat kritikan dan saran.

Namun, menulis kritikan tidak sekadar menulis. Bergantung bagaimana tujuan dan cara menyampaikan lewat tulisan. Tujuan nya tak sekadar menjelek-jelekkan yang dikritik melalui opini tulisan. Tetapi ada data yang dipaparkan. Juga ada penyampaian solusi. Harapannya, tulisan kritikan tersebut punya bobot, dilirik pembaca bahkan yang dikiritik. Serta mampu menginspirasi munculnya perbaikan.

Peran inilah yang juga acapkali dilupakan media massa. Utamanya media-media kelas menengah ke bawah yang suka nya sekadar mengkritisi. Tentu saja boleh mengritik. Tetapi, mengkritisi dengan membabi buta, akan membuat kita seolah buta pada hal baik. Kita bisa kehilangan selera untuk menyampaikan apresiasi atas prestasi. Buila terus begitu, bukan tidak mungkin kita akan seperti apa yang pernah disampaikan mantan Perdana Menteri Inggris, Margareth Tatcher: “bila pun saya bisa berjalan di atas sungai, orang yang tidak suka dengan saya akan menganggap saya tidak bisa berenang”.  

Semoga blog bisa lebih berperan dalam mewarnai arus informasi di negeri ini dengan berita-berita bagus dari seantero penjuru Indonesia. Utamanya Kompasiana yang ‘warga’ nya berasal dari belahan kota/kabupaten manapun di Indonesia dan setiap orang bisa mengabarkan kabar bagus dari daerahnya. Harapannya, ketika berita bagus lebih banyak dibagikan dari berita buruk,informasi tentang solusi lebih banyak dibanding informasi tentang masalah, maka akan ada banyak orang di negeri ini yang mendapatkan informasi yang membanggakan (positif) tentang Idnoesia. Maju terus Kompasiana dengan slogan baru. Salam Beyond Blogging.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun