Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pesona Keunikan Papua; Mengintip Cendrawasih Kawin Hingga Atraksi Perang Antarsuku di Lembah Baliem

30 Desember 2016   10:41 Diperbarui: 30 Desember 2016   10:53 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila akses menuju lokasi wisata lebih diperbaiki juga sarana prasana di lokasi wisata dilengkapi, sehingga wisatawan mendapat kemudahan untuk menikmati liburannya, angka kunjungan wisatawan ke Papua sangat mungkin akan melonjak.

Promosi Lewat Website

Namun, ada hal lain yang juga tidak kalah penting selain perbaikan sarana infrastruktur. Yakni promosi. Ada banyak potensi wisata Papua tersebut yang belum dikenalkan kepada dunia. Jadinya, potensi wisata itu sekadar diketahui warga setempat. Kalaupun ada wisatawan luar yang tahu, jumlah nya belum terlalu banyak.

Saya pernah berkunjung ke website resmi Pemerintah Provinsi Papua, www.papua.go.id. Mencari tahu bagaimana promosi wisata oleh Pemprov setempat. Memang, di website itu tertera petunjuk beberapa wisata di Papua. Dari wisata pantai, hingga budaya. Hanya saja, tampilannya belum menarik karena sekadar berupa narasi singkat tempat wisata nya. Akan lebih menarik bila informasi spot wisata yang dipajang di website tersebut, juga disertai foto-foto wisata selain narasi yang menggoda. Tentunya daya pikatnya untuk menarik wisatawan, akan jauh lebih kuat ketimbang hanya tulisan.

Keunikan Papua perlu lebih dikenalkan ke dunia/Facebook Suara Papua - SAYA Indonesia
Keunikan Papua perlu lebih dikenalkan ke dunia/Facebook Suara Papua - SAYA Indonesia
Pemprov Papua bisa mensinergikan promosi wisata oleh Pemerintah Kabupaten/Kota di website nya masing-masing dengan mentautkan link tersebut ke wesbite Pemprov Papua. Sehingga, wisatawan bisa lebih mudah mengetahui potensi wisata tiap kota/kapubaten di Papua tanpa harus mencari satu-satu di kota tujuan. Dinas Pariwisata Papua juga bisa membuat akun sosial media yang khusus untuk promosi tempat-tempat wisata. Pemprov Papua juga bisa menggandeng maskapai penerbangan untuk lebih aktif mempromosikan potensi wisata Papua semisal melalui ulasan di majalah yang ada di pesawat maskapai penerbangan tersebut.

Selama ini, promosi wisata Papua justru lebih banyak dari testimoni wisatawan yang pernah datang ke sana melali tulisan dan tampilan foto di blog pribadi. Atau juga di akun media sosial seperti Facebook dan Instagram. Saya mendapatkan banyak informasi dan gamabr tentang Papua dari akun Facebook Suara Papua - SAYA Indonesia. Namun, blog dan akun pribadi media sosial, efek nya tentu kurang se-masif dibanding webiste resmi Pemprov Papua yang bisa dengan mudah menjadi jujugan untuk mencari informasi.

Memang, selama ini, orang yang hendak datang ke Papua, selalu berpikir jauh nya dan juga sarana tansportasi udara untuk menuju ke sana. Butuh biaya mahal. Namun, bila promosi yang dilakukan sangat menggoda, ketika wisatawan disuguhi tampilan pesona wisata alam yang teramat cantik dan keunikan wisata budayanya, rasanya biaya hanya urusan kesekian. Karena memang, Papua punya potensi wisata yang bisa mendunia. Tinggal bagaimana membuat nya go global dan dikenal dunia. Salam. (*)

Akun Twitter: Hadi Santoso

Akun Facebook: Hadi Santoso  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun