Bila akses menuju lokasi wisata lebih diperbaiki juga sarana prasana di lokasi wisata dilengkapi, sehingga wisatawan mendapat kemudahan untuk menikmati liburannya, angka kunjungan wisatawan ke Papua sangat mungkin akan melonjak.
Promosi Lewat Website
Namun, ada hal lain yang juga tidak kalah penting selain perbaikan sarana infrastruktur. Yakni promosi. Ada banyak potensi wisata Papua tersebut yang belum dikenalkan kepada dunia. Jadinya, potensi wisata itu sekadar diketahui warga setempat. Kalaupun ada wisatawan luar yang tahu, jumlah nya belum terlalu banyak.
Saya pernah berkunjung ke website resmi Pemerintah Provinsi Papua, www.papua.go.id. Mencari tahu bagaimana promosi wisata oleh Pemprov setempat. Memang, di website itu tertera petunjuk beberapa wisata di Papua. Dari wisata pantai, hingga budaya. Hanya saja, tampilannya belum menarik karena sekadar berupa narasi singkat tempat wisata nya. Akan lebih menarik bila informasi spot wisata yang dipajang di website tersebut, juga disertai foto-foto wisata selain narasi yang menggoda. Tentunya daya pikatnya untuk menarik wisatawan, akan jauh lebih kuat ketimbang hanya tulisan.
Selama ini, promosi wisata Papua justru lebih banyak dari testimoni wisatawan yang pernah datang ke sana melali tulisan dan tampilan foto di blog pribadi. Atau juga di akun media sosial seperti Facebook dan Instagram. Saya mendapatkan banyak informasi dan gamabr tentang Papua dari akun Facebook Suara Papua - SAYA Indonesia. Namun, blog dan akun pribadi media sosial, efek nya tentu kurang se-masif dibanding webiste resmi Pemprov Papua yang bisa dengan mudah menjadi jujugan untuk mencari informasi.
Memang, selama ini, orang yang hendak datang ke Papua, selalu berpikir jauh nya dan juga sarana tansportasi udara untuk menuju ke sana. Butuh biaya mahal. Namun, bila promosi yang dilakukan sangat menggoda, ketika wisatawan disuguhi tampilan pesona wisata alam yang teramat cantik dan keunikan wisata budayanya, rasanya biaya hanya urusan kesekian. Karena memang, Papua punya potensi wisata yang bisa mendunia. Tinggal bagaimana membuat nya go global dan dikenal dunia. Salam. (*)
Akun Twitter: Hadi Santoso
Akun Facebook: Hadi Santoso Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H