Padahal, Thailand adalah tim yang sabar dalam mengalirkan bola dan mengkreasi serangan. Karenanya, penting bagi Pandi Lestaluhu dan kawan-kawan untuk bermain sabar. Bahwa skema serangan kudu dibangun dengan rapi. Kerapian itu ditopang dengan kecepatan Pandi dan Dimas Drajad.
3. Memaksimalkan Peluang
“Kami punya banyak peluang (melawan Myanmar). Hanya saja gagal menjadi gol”.
Begitu pengakuan Sandi Pratama, sang pencetak gol kedua Indonesia ke gawang Myanmar usai kekalahan 2-3 dua hari lalu. Dia Benar. Garuda Muda sejatinya punya banyak peluang. Bahkan, pada 15 menit awal babak kedua, kita mampu mendikte Myanmar. Hanya saja, beberapa peluang lewat Sandi dan Dimas Drajad yang seharusnya jadi gol, terbuang karena penyelesaian yang terburu-buru.
Melawan Thailand, dengan target harus menang, kita butuh gol. Bahkan mungkin banyak gol. Dan untuk mencetak gol, tentu saja barisan serang Garuda Muda kali ini harus lebih dingin di depan gawang lawan. Percobaan shooting dari lini kedua juga perlu dilakukan mengingat ketika melawan Myanmar, upaya itu masih sedikit.
4. Lebih Percaya Diri
Tetapi, yang paling penting dari tiga hal tersebut di atas adalah bagaimana memompa kepercayaan diri para pemain. Yang paling penting adalah move on dari hasil buruk atas Myanmar. Kiper Satria Tama, andai kembali dimainkan bila kiper utama, Muhammad Riyandi masih belum fit dari cedera, wajib melupakan blunder nya kala melawan Myanmar. Dia harus menunjukkn dirinya pantas mengawal gawang Garuda Muda.
Pun, semua pemain tidak boleh terintimidasi dengan nama besar Thailand. Apalagi, Thailand jelas akan lebih percaya diri menyusul kemenangan 2-1 atas Laos di laga perdana. Hasil itu tentu akan membuat Thailand termotivasi mencari kemenangan kedua demi menjaga peluang lolos ke semifinal.
Saya hanya berharap, Garuda Muda bisa memperlihatkan ketenangan, mengeluarkan kemampuan terbaik dan kemauan besar untuk menang. Karena hanya dengan cara itu, Timnas U-19 bisa menjaga peluang lolos ke semifinal. Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H