KFC jago bangun kebersamaan saat santap bersama bagi keluarga? Rasanya tidak sulit untuk mengiyakan kalimat tanya itu. Mengiyakan karena memag begitulah adanya. Bahkan, tidak sekarang saja Kentucky Fried Chicken (KFC) menjadi jagoan santap bersama. Sejak dua dekade silam, KFC telah menjadi perekat kebersamaan dalam acara makan bareng.
Ya, menyebut KFC sebagai ‘jagoan santap bersama’, ingatan saya langsung tertuju ke masa 20 tahun lalu. Tahun 1996. Masa ketika masih berbaju putih abu-abu (SMA). Saya pernah diundang teman sekelas yang merayakan ulang tahun nya di KFC di Jalan Gajah Mada Sidoarjo yang kala itu merupakan restoran makanan cepat saji pertama dan satu-satunya yang ada di kota saya, Sidoarjo.
Itu pengalaman pertama saya makan di restoran KFC. Dan, pengalaman pertama itu memberikan kesan mendalam. Tentang sajian ayam tepung gorengnya yang....terbaik. Tentang tempatnya yang bersih dan nyaman. Juga tentang betapa suasana perayaan ulang tahun kawan saya di KFC tersebut berlangsung meriah. Tak sekadar makan bareng. Tetapi ada kebersamaan yang terlihat jelas diantara kawan-kawan sekelas. Dari situ saya tahu, KFC jago dalam menciptakan kebersamaan saat santap bersama.
Keistimewaan itulah yang menjadi rahasia KFC sebagai “rumah nyaman” untuk santap bersama keluarga. Saya mengamati, setidaknya ada "lima rahasia" yang membuat KFC jago dalam membangun kebersamaan saat santap dengan Keluarga.
Rahasia Pertama
Pertengahan Agustus lalu, saya sekali lagi datang ke KFC di Jalan Gajah Mada, Sidoarjo, bersama istri dan dua anak saya: Gaoqi dan Gaizan. Si kakak, Gaoqi berusia lima tahun dan adiknya, Gaizan berusia tiga tahun. Tentunya bukan sekadar datang. Tetapi bersantap bersama menikmati menu-menu KFC di akhir pekan.
Sejak saya menyampaikan ajakan untuk makan bersama ke KFC pada empat hari sebelumnya, Gaoqi dan Gaizan terus semangat untuk menagih janji itu ketika saya pulang kerja. “Ayah besok sudah libur ya, jadi ke KFC kan” ujar Gaoqi. “Ayah besok nggak usah kerja, kita ke KFC saja,” timpal Gaizan.
Dan, pada Minggu sore, 14 Agustus 2016, janji saya itu terpenuhi. Sebenarnya, bukan tanpa sebab bila keduanya sangat ingin ke KFC. Keduanya adalah pengingat yang baik. Keduanya masih ingat betul bagaimana ‘pengalaman menyenangkan’ mereka ketika saya ajak ke KFC Jalan Gajah Mada itu beberapa waktu sebelumnya. Bagi anak-anak seperti mereka, tidak ada pengalaman yang lebih seru selain makan sembari bermain. Maka, ketika baru masuk ke resto KFC tersebut, keduanya langsung menuju tempat bermain. Ya, KFC di Jalan Gajah Mada ini memiliki tempat bermain yang cukup luas dan memungkinkan anak-anak untuk aktif bermain.
Bagi seorang ayah yang memiliki dua anak kecil dengan gerak super aktif seperti saya, urusan makan bersama di luar rumah itu bukan hanya soal makan bareng. Tetapi juga tentang bagaimana membuat anak-anak betah sehingga makan bersama itu tak hanya berlangsung singkat. Dan untuk bisa membuat anak-anak betah, ada beberapa hal yang harus ada di restoran/rumah makan tersebut. Salah satunya tempat bermain.
Ketika KFC melengkapi restorannya dengan tempat bermain yang nyaman dan aman, KFC telah memberikan pesan kepada publik bahwa restoran KFC bukan hanya untuk anak-anak muda. Tetapi juga bagi keluarga muda yang memiliki anak-anak bawah lima tahun (Balita). Ya, inilah rahasia pertama mengapa KFC menjadi “rumah nyaman” bagi keluarga yang ingin membangun kebersamaan lewat santap bersama.
Rahasia Kedua
Saya dan istri lantas memesan menu. Ada aneka menu yang menawarkan ciri khas dan rasa yang menggugah selera untuk menemani santap makan Anda. Setelah berbincang dengan “mas penjaga menu” yang melayani pesanan, kami memutuskan untuk memesan kombo super star dua ayam dan dua nasi plus yakiniku rice. Juga dua es krim dan dua minum. Serta DVD penyanyi cilik, Romaria yang lirik lagu nya saya hafal (jadi anak manis janganlah menangis, malu sama kucing meong meong) karena kerapkali menyanyikan bait itu untuk menggoda anak saya bila sedang merengek.
Kecepatan dalam melayani pesanan konsumen inilah yang saya anggap “rahasia kedua” jago nya KFC dalam membangun kebersamaan saat santap dengan keluarga. KFC Indonesia senantiasa memberikan layanan terbaik mereka untuk para pelanggan Mengapa kecepatan melayani pesanan konsumen ini penting dalam membangun kebersamaan saat santap dengan keluarga?
Bayangkan bila menu pesanan yang kita pesan tak kunjung datang. Itu akan merusak suasana makan bersama. Lamanya menunggu menu pesanan datang ini seringkali jadi biang kebosanan anak-anak dan merusak mood makan mereka. Nah, di KFC tidak ada kisah seperti itu. Inilah rahasia kedua mengapa KFC menjadi tempat menyenangkan bagi keluarga yang ingin membangun kebersamaan lewat santap bersama.
Rahasia Ketiga
Pesanan telah kami taruh di atas meja. Saatnya makan bersama. Ketika melihat menu ayam goreng plus nasi, serta es krim dan minuman sudah tersaji di atas meja, Gaoqi dan Gaizan tanpa disuruh, keduanya lantas berhenti bermain. Keduanya pastinya lapar karena energi mereka terkuras setelah berlarian, berseluncur dan memanjat di tempat bermain. Tetapi yang pasti, keduanya adalah penggemar ayam goreng. Terutama ayam goreng dengan saus tomat. Karenanya, mereka langsung tergoda untuk datang ke meja makan dan menghentikan kesukaan mereka.
“Ayah, kata ibu guru, sebelum makan harus cuci tangan, biar bersih dari kuman,” kata Gaoqi. “Adek juga cuci tangan,” sambung Gaizan.
Saya lantas mendampingi mereka cuci tangan ke wastafel untuk cuci tangan. Dari sini, saya bisa melihat betapa bersihnya tempat cuci tangan di restoran KFC. Terlihat jelas bahwa tempat cuci tangan tersebut rajin dibersihkan. Begitu juga alat pengering setelah cuci tangan. Ada juga sabun cair untuk cuci tangan yang dikemas higienis. Termasuk juga kamar mandi nya yang bersih.
Inilah “rahasia ketiga” yang menjadi jawaban mengapa KFC jago dalam membangun kebersamaan saat santap bersama dengan keluarga. Tentu saja kebersihan restoran, meja makan, hingga tempat cuci tangan dan kamar mandi, menjadi sangat penting dalam menjadikan KFC seperti “rumah sendiri” bagi konsumennya. Bisa dibayangkan betapa tidak asyiknya ketika makan bersama keluarga, tetapi tempat nya kurang bersih dan tidak higienis. Rasanya ingin segera beranjak dari tempat seperti itu. Ya, bersih dan higienis. Itulah “rahasia ketiga” KFC yang membuat kita percaya
Rahasia Keempat
Ritual cuci tangan sebelum makan selesai. Dan, makan bersama pun dimulai. Dan pada momen inilah, momen yang paling menghebohkan bagi Gaoqi dan Gaizan. Seringkali ketika makan bersama di luar rumah, keduanya heboh rebutan makanan meskipun sudah disiapkan bagiannya masing-masing. Atau heboh berdiri di kursi. Bahkan turun dari kursi lantas berlarian, meski baru melahap dua atau tiga suap makanan.
Namun, kali ini, keduanya duduk anteng (diam) di kursi nya sembari menikmati ayam KFC dan nasi nya. Mengambil bagian daging ayam lantas mencocolkannya ke saus tomat. Keduanya memang paling suka dengan saos tomat. Tetapi, yang paling nikmat sejatinya ayam gorengnya. Rasa ayam goreng nya itu kering gurih, berasa dan daging ayam nya ‘beneran’ tebal.
Obrolan saya lantas melebar tentang guru dan kawan-kawan di sekolah baru mereka. Dan, sambil lahap memakan ayam KFC, mereka pun berkisah. Dari lahap memakan ayam KFC, lantas meneguk minuman hingga menikmati es krim. Tak terasa, satu jam sudah kebersamaan saya bersama istri dan anak-anak di KFC.
“Ayam nya enak Ayah, kapan-kapan kita ke KFC lagi ya,” ujar Gaizan, spontan.
Saya mengiyakan kalimat ajakannya itu sembari berpikir bahwa ucapannya itu adalah ekspresi kepuasan. Selama ini, Gaoqi dan Gaizan sudah merasakan makan ayam goreng di banyak tempat. Maklum, berbeda dengan masa 20 tahun lalu ketika di Sidoarjo hanya ada KFC, kini sudah ada banyak restoran cepat saji. Malah untuk gerai fried chicken, jumlahnya sulit dihitung dengan jari. Di kampung-kampung pun ada banyak gerai fried chicken dengan bermacam aneka nama yang dijajakan dengan harga murah meriah. Saya dan keluarga juga pernah datang untuk mencicipi “nama baru” fried chicken itu. Sekadar penasaran mencoba. Tetapi, ketika sudah mencoba, tidak tertarik lagi untuk kembali, karena rasa ayam nya yang biasa dan tempatnya juga seadanya.
Dari situ, saya bisa menyimpulkan bahwa KFC adalah level yang berbeda. Ayam goreng KFC istimewa karena dilengkapi dengan 11 bumbu rahasia khas KFC. Walaupun kompetitor KFC dalam hal penyajian makanan secara cepat saji dan menyajikan ayam goreng yang crispi sebagai andalan, tetapi tetap KFC menjadi yang terbaik untuk urusan makanan cepat saji. KFC mampu mempertahankan standarnya dalam hal penyajian maupun untuk resep makanan yang mereka tawarkan sehingga hasil yang terbaik pun selalu mereka dapatkan.
Inilah “rahasia keempat” yang membuat KFC jago dalam merekatkan kebersamaan keluarga ketika makan bersama. Dan inilah rahasia terbesarnya. Sebab, bagaimanapun, tujuan utama orang ketika datang ke restoran adalah untuk menikmati makanannya. Dan di KFC, kita terpuaskan dengan rasa ayam tepung gorengnya yang enak, mantab, gurih, lezat (entah kata apalagi yang bisa dituliskan).
Rahasia Kelima
Saking betahnya berada di KFC Jalan Gajah Mada, Sidoarjo itu, ketika acara makan sudah selesai, bukannya langsung pulang, Gaoqi dan Gaizan malah melanjutkan bermain. Padahal, sore sudah menuju senja. Sebentar lagi sudah adzan Maghrib. Bahkan, ketika kami mengajak pulang, mereka menolak. “Pulang nya nanti-nanti saja ma, kakak masih mau main,” ujar Gaoqi.
Saya dan istri lantas memberi toleransi waktu 10 menit bagi mereka untuk melanjutkan bermain lantas pulang. Tetapi, karena sudah adzan Maghrib, saya pun memutuskan untuk sekalian sholat di sana. Sementara istri menjaga anak-anak. Saya tidak perlu bingung mencari tempat sholat karena sudah ada tanda yang menunjukkan bahwa tempat sholat ada di lantai II.
Saya lantasi beranjak ke lantai II. Dan, saya cukup terkejut ketika melihat tempat wudhu nya. Juga tempat sholatnya. Ada tempat wudhu khusus. Tempat sholatnya, selian bersihjuga cukup besar. Umumnya, tempat sholat di beberapa restoran, palingan hanya cukup untuk dua orang. Malah, ada yang tempat wudhu nya di kamar mandi.
Menurut saya, ini rahasia kelima KFC menjadi jagoan dalam membangun kebersamaan ketika makan bersama keluarga. Bagi saya, keberadaan tempat sholat di sebuah restoran termasuk penting. Akan tidak nyaman bila acara makan bersama harus berakhir cepat karena restoran tersebut tidak memiliki tempat sholat. Sementara konsumennya ingin segera sholat sehingga harus pulang lebih cepat dari restoran itu.
Oh ya, seusai sholat dan kembali ke meja, saya sempat melihat ada tiga orang anak muda yang juga tengah ngobrol asyik sembari menikmati menu yang sudah pesan. Mereka seolah enggan beranjak dari kursi mereka. Itupula yang rasakan 20 tahun lalu ketika ulang tahun teman saya. Dan itu pula yang saya rasakan ketika makan bersama istri dan dua anak saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H