Dan, momen mendongeng itu ternyata menghadirkan manfaat besar. Dari situ, saya bisa mengubah alur cerita menurut versi yang mereka mengerti sembari menyelipkan pesan-pesan berperilaku baik. Dari situ, saya juga bisa melatih mereka untuk berani bicara, untuk bercerita sendiri. Karenanya, terima kasih Hokben sudah menyediakan buku-buku keren untuk dua anak saya.
Ada Cerita Cinta di Hokben
Lalu, di bagian mana nya menemukan cinta di Hokben ?
Bagi saya, Hokben adalah tempat kenangan. Dulu, ketika masih pacaran dengan pacar yang sekarang sudah jadi istri, setiap usai nonton film di XXI, Hokben adalah tempat yang kami tuju. Dan, istri saya-lah yang mengenalkan saya pada Hokben. Awalnya, lidah saya yang “Jawa asli” dan terbiasa dengan sayur asem, sayur bening juga urap-urap, kurang menggemari menu-menu masakan yang tidak biasa saya makan.
Namun, seperti pepatah Jawa, trisno jalaran soko kulino. Bahwa, cinta bisa muncul karena terbiasa. Dan, karena terbiasa berkencan di Hokben, saya pun lantas menggemari menu-menu nya. Dan setiap selesai menikmati menu-menu Hokben, maka kami berpikir akan kembali di lain waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H