Ya, membandingkan Amerika Serikat dan Argentina memang bak duel Miyamoto Musashi melawan Sasaki Kojiro. Musashi bukanlah keturunan bangsawan ataupun jenderal besar. Dia hanya pendekar pedang yang di separo akhir hidupnya kemudian mendalami seni. Sebagai pendekar dia juga tidak mempunyai tuan (daimyo) tempat mengabdi. Sebagian besar hidupnya dihabiskan dengan menjadi samurai pengembara (shugyosha) yang menjelajahi seantero jepang dan tetap bebas merdeka dengan menjadi ronin (samurai tak bertuan).
Duel Musashi yang paling terkenal adalah saat melawan Sasaki Kojiro di pulau Funa. Kala itu, Kojiro telah mendapatkan reputasi sebagai pemain pedang tak terkalahkan di provinsi barat. Kojiro menggunakan pedang panjangnya yang terkenal, sedang Musashi membawa pedang kayu yang diukirnya dari sebatang dayung, sebagaimana sering digunakan dalam duel-duelnya yang lain.
Sasaki Kojiro, sang samurai berkelas, sudah sangat yakin akan memenangi duel. Tetapi, duel paling kesohor di seantero Jepang itu dimenangkan Musashi. Kojiro dengan pedang terbaik dan punya guru hebat, kalah oleh Musashi, si samurai dekil yang tak punya guru dan hanya memakai pedang kayu. Bila Kojiro menyandarkan kepada kekuatan dan ketrampilan, Musashi bertumpu pada semangat dan keyakinan, bahwa : kayu bisa mengalahkan pedang !
Semangat ala Musashi, semangat melawan keterbatasan untuk menang itulah yang akan diandalkan Amerika Serikat ketika melawan Argentina di semifinal Copa America 2016 yang akan ditayangkan langsung oleh Kompas TV, Rabu (21/6) pukul 07.30 WIB .
Klinsmann boleh berharap, anak asuhnya bermain militan untuk menutupi kelemehannya. Kalau bisa, semilitan Musashi. Masalahnya, akankah kisah duel Musashi melawan Kojiro itu bakal bereinkarnasi menjadi kemenangan yang super manis bagi Amerika Serikat.
Atau, justru Amerika Serikat yang menjadi satu-satunya wakil tersisa zona CONCACAF di semifinal, bakal bernasib sama seperti rekan se-feederasi nya, Meksiko. Kita tahu, di perempat final, Meksiko yang digadang-gadang bakal bisa tampil di final seiring penampilan bagus di fase grup , justru bak tim yang baru belajar main bola ketika dihajar Chile 0-7. Mari menunggu ‘wajah’ mana yang akan dimiliki Amerika Serikat seusai semifinal besok. Salam Copa America.