Namun, masalah utama Brazil sejatinya adalah kebugaran pemain-pemain kuncinya. Tenaga mereka telah terkuras setelah melakoni jadwal padat di klub nya masing-masing. Coutinho dan Willian telah melahap lebih dari 50 pertandingan di Inggris. Begitu juga Dani Alves. Sementara Casemiro dan Felipe Luiz bahkan bermain di final Liga Champions yang hanya berjarak sepekan sebelum laga melawan Ekuador. Dan, apes bagi Dunga, pemain-pemain 'yang tidak terkenal' seperti gelandang Renato Augusto yang main di Liga Tiongkok serta Elias yang main di Liga Brazil dan kondisi fisiknya lebih bugar, ternyata belum mampu memberikan pengaruh besar bagi tim.
PR Rumit untuk Dunga
Selain itu, Dunga juga punya pekerjaan rumah (PR) rumit. PR berjudul 'mengembalikan mental tanding yang telah terdegradasi'. Ya, Dunga harus mengembalikan ke-pede-an anak asuhnya anak asuhnya setelah salah satu peristiwa paling buruk yang mereka alami di sepak bola. Peristiwa berupa kekalahan 1-7 dari Jerman di semifinal Piala Dunia 2014. Betapa tidak paling buruk, laga itu digelar di depan pendukung mereka sendiri. Dan kekalahan tujuh gol itu bak tamparan hebat yang membuat kepercayaan diri pemain-pemain Brazil berada di titik terendah.Â
Dunga yang ditunjuk menggantikan posisi pelatih Luiz Felipe Scholari seusai Piala Dunia 2014, bak mewarisi PR rumit yang butuh waktu untuk menyelesaikannya. Andai Brazil mampu juara di Copa America 2016, maka PR itu sudah terjawab. Pemain-pemain Brazil telah kembali menemukan kepercayaan dirinya sebagai pesepak bola yang terlahir di negeri surga sepak bola.Â
Namun, bila kembali gagal menang, Brazil akan berada dalam posisi bahaya. Brazil bisa pulang cepat (tersingkir di fase grup). Sebab, di laga terakhir, Brazil akan menghadapi Peru yang sudah akan lolos andai menang melawan Ekuador di laga kedua.Â
Dan, andai saja Brazil pulang cepat dari Copa America 2016, bukanlah karena keberuntungan yang kali ini tidak memihak Brazil. Tetapi Brazil sendiri yang tidak membuka pintu untuk didatangi keberuntungan seiring penampilannya yang biasa-biasa saja. Salam Copa America 2016.