Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Laga Pembuka Copa America 2016; Memori Escobar dan “Berkah” James Rodriguez

3 Juni 2016   09:15 Diperbarui: 3 Juni 2016   09:45 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cadangan di Real Madrid, Pemimpin di Kolombia

Toh, selalu ada blessing in disguise. Ada berkah terselubung. Bahkan dari sebuah petaka. Kolombia berharap mendapatkan berkah terselubung dari situasi James di Real Madrid. Bagi pemain sekelas James, jadi pemain cadangan adalah petaka. Tetapi, dengan dirinya tidak sering tampil regular di musim ini. Dengan tidak ikut bermain di final Liga Champions yang hanya berjarak sepekan dari laga pembuka Copa America, akan membuatnya tampil bugar di Amerika Serikat.

Dan satu lagi, James akan menjadikan Copa America 2016 sebagai panggung pembuktian. Dia ingin membuktikan bahwa dirinya masih se-dashyat seperti ketika tampil di Piala Dunia 2014. Dia ingin menunjukkan dirinya tidak out of form karena perutnya yang mulai gendut seperti pemberitaan media. Ya, inilah panggung James untuk membranding kembali dirinya di mata dunia.

"Ada banyak opini tentang James. Tetapi, satu hal bagi kami, dia adalah seorang pemimpin. Dia akan menunjukkan kepada kita semua, mengapa dia layak memakai tanda kapten," ujar Pekerman dilansir ESPN.

Cadangan di Real Madrid, Pemimpin di Kolombia
Cadangan di Real Madrid, Pemimpin di Kolombia
Bila begitu, Amerika Serikat yang dilatih Juergen Klinsmann patut waspada. Klinsmann yang menargetkan timnya bisa lolos ke semifinal, tidak bisa sekadar menjadikan kemenangan 2-1 di Piala Dunia 1994 sebagai pendorong motivasi. Sebab, Kolombia kali ini adalah tim yang ingin bergembira di lapangan. Karena memang, itulah “khittah” sejati dari sepak bola. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun