Hebatnya, program jam pendidikan sebagai cerminan gerakan semesta, tidak hanya membuat anak-anak jadi pintar. Tetapi juga ikut berperan membentuk perilaku positif pada anak-anak.Â
Dengan rajin belajar pada jam yang telah ditetapkan bersama, anak-anak di Kelurahan Babat Jerawat tumbuh jadi anak-anak cerdas di bidang akademis. Dan, dengan belajar bersama-sama pada waktu yang merupakan jam prime time tayangan televisi, anak-anak itu tidak lagi berminat menonton televisi.Â
Dampaknya, mereka bisa terhindar dari efek negatif televisi. Karena jam pendidikan pula, para orang tua bisa mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Sembari belajar, ada komunikasi dua arah antara anak dan orang tua. Proses komunikasi dua arah inilah yang bisa membentuk karakter anak menjadi bener.
Bayangkan bila di setiap kelurahan di negeri ini, minimal ada satu orang seperti Bagus Ardianto yang punya kesadaran: bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab bersama. Rasanya, tidak akan ada lagi berita di media massa ada anak-anak terlibat kasus asusila.Â
Rasanya, tidak ada lagi kabar anak-anak bolos sekolah. Karena memang, pendidikan bukan hanya tugas pemerintah (Kementerian Pendidikan atau Dinas Pendidikan) ataupun para guru. Tetapi orang tua dan masyarakat juga harus terlibat aktif.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H