Mohon tunggu...
Hadi Santoso
Hadi Santoso Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Jurnalis.

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

7 Fakta Tersisa dari Perempat Final Liga Champions

14 April 2016   08:37 Diperbarui: 14 April 2016   09:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelaran perempat final Liga Champions telah usai. Hasilnya, empat tim 'memesan tiket' tampil di semifinal. Yakni (sesua abjad) Atletico Madrid, Bayern Munchen, Manchester City dan Real Madrid. Laga perempat final ini menghadirkan beberapa fakta dan kisah. Beberapa diantaranya:

1. Barcelona Kena "Kutukan Juara Bertahan"

Ada beberapa “mitos” yang dipercaya kebenarannya di Liga Champions. Diantaranya mitos tentang tim yang mengalahkan Barcelona di semifinal, akan tampil sebagai juara. Mitos ini terbukti pada musim 2008, 2010 dan 2012 dan 2013 ketika Manchester United, Inter Milan, Chelsea dan Bayern Munchen jadi juara usai mengalahkan Barcelona di semifinal.

Namun, “mitos yang diakui resmi” adalah tentang adanya kutukan juara bertahan. Ya, sejak format anyar Liga Champions diberlakukan mulai musim 1992/93, belum pernah ada tim juara bertahan yang mampu mempertahankan gelar. Tersingkirnya Barcelona di semifinal usai kalah agregat 2-3 dari Atletico Madrid, Kamis (14/4) pagi tadi, jadi bukti teranyar. Tahun lalu, Real Madrid selaku juara bertahan, out di semfinal.

[caption caption="Juara bertahan Barcelona tersingkir usai kalah agregat 2-3 dari Atletico/UEFA.com"][/caption]Beberapa tim juara bertahan pernah berpeluang juara berurutan tetapi kemudian gagal di final kedua. Diantaranya AC Milan tahun 1995. Setelah perkasa mengalahkan Barcelona 4-0 di final 1994, Milan kalah 0-1 dari tim muda Ajax di final tahun 1995. Ajax juara. Setahun kemudian, 1996, Ajax dengan Seedorf, Davids dan Kluivert muda, berpeluang mempertahankan gelar tetapi kalah adu penalti dari Juventus. Cerita berlanjut, Juventus di final tahun 1997, berkesempatan mempertahankan gelar, tetapi kalah 1-3 dari Borussia Dortmund. Dan, Manchester United tahun 2009 (kalah 2-0 dari Barcelona usai juara tahun 2008).

2. Simeone “pecah telur”

Kemenangan Atletico Madrid 2-0 atas Barcelona di leg II perempat final Liga Champions, Kamis (14/4) pagi tadi, tidak hanya membawa Atletico lolos ke semifinal. Kemenangan ini juga mengakhiri penasaran Simeone atas Luis Enrique, pelatih Barcelona. Ya, sejak Barcelona dilatih Enrique mulai musim 2014/15 lalu, dari tujuh pertemuan, Simeone selalu kalah. Kini, Simeone sudah bisa “pecah telur”. Hebatnya, kemenangan perdana atas Enrique itu terjadi di pertandingan krusial. Simeone layak berterima kasih pada Antoine Griezzman, sang pencetak dua gol Atleti.

[caption caption="Selebrasi Griezmann usai menjebol gawang Barca/Daily Mail"]

[/caption] 3. Rekor semifinal Bayern

Keberhasilan Bayern Munchen lolos ke semifinal Liga Champions musim ini, menghadirkan kisah. Ini adalah untuk kali kelima secara beruntun sejak musim 2011/12, Bayern bisa lolos ke semifinal. Ini rekor baru bagi klub Bavaria ini. Di empat semifinal sebelumnya, Bayern dua kali bablas ke final. Yakni di musim 2011/12 ketika kalah dari Chelsea dan di musim 2012/13 ketika jadi juara usai mengalahkan Borussia Dortmund 2-1. Di musim 2013/14 dan 14/15, Bayern gagal ke final. Dan menariknya, tim yang mengalahkan Bayern, bablas jadi juara yakni Real Madrid (2014) dan Barcelona (2015). Bagaimana kali ini.

[caption caption="Bayern Munchen konsisten tampil di laga penting/UEFA.com"]

[/caption]4. Pengalaman Pertama Manchester City

Dari empat tim semifinalis, hanya Manchester City yang berstatus “pendatang baru”. Ya, ini adalah pengalaman pertama City mencicipi serunya semifinal Liga Champoions. Dalam sejarah Piala/Liga Champions, Real Madrid sudah 26 kali tampil di semifinal. Lalu Bayern Munchen 17 kali dan Atletico Madrid 4 kali. Pertanyaannya, City bakal bablas ke semifinal atau “sekadar puas” di semifinal? Mari menunggu hasil drawing semifinal lebih dulu.

[caption caption="Kevin de Bruyne (kanan) melakoni pengalaman pertama di semifinal bersama City/UEFA.com "]

[/caption]5. Cerita Hattrick Ronaldo

Tiga gol yang dilesakkan Cristiano Ronaldo ke gawang Wolfsburg, menghadirkan cerita. Ronaldo kini setara dengan menyamai Messi sebagai “top skor hattrick” di Liga Champions dengan sama-sama mengoleksi lima kali hattrick. Namun, Ronaldo punya kisah nya sendiri. Dia jadi pemain pertama yang mencetak tiga kali hattrick dalam satu musim kompetisi Liga Champions. Sebelumnya dia bikin hattrick ke gawang Shakhtar Dhonetsk dan FC Malmo di fase grup.

6. Misteri Ibrahimovic

Paris Saint Germain (PSG) out di perempat final. Fakta itu juga membuat mimpi Ibrahimovic meraih trofi Liga Champions untuk kali pertama, kembali musnah. Entah ini sudah keberapa kalinya, Ibrahimovic mencoba juara tetapi trofi bertelinga lebar itu seakan ogah mendekat. Makanya, muncul mitos bahwa Ibrahimovic kena kutukan Liga Champions. Dia selalu bisa juara di liga domestik bersama Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan dan PSG, tetapi tidak d Liga Champions. Menariknya, beberapa tim yang selepas ditinggal Ibra, malah jadi juara. Itu terjadi pada Inter Milan 2010 dan Barcelona 2011. Inilah misteri Ibrahimovic.

[caption caption="Ibrahimovic, tak pernah bisa mengangkat trofi Liga Champions/UEFA.com"]

[/caption]7. Skor agregat sama 3-2

Coba amati, dari empat pertandingan di perempat final, semuanya berakhir dengan agregat 3-2. DI hari pertama, Real Madrid menyingkirkan Wolfsburg dengan skor 3-2 (0-2, 3-0), begitu pula Manchester City yang mendepak Paris Saint Germain dengan agregat 3-2 (2-2, 1-0). Lalu, pagi tadi, Atletico meng-KO Barcelona dengan agregat 3-2 (1-2, 2-0), juga Bayern Munchen yang mengeliminasi Benfica dengan 3-2 (1-0, 2-2). Entah hanya kebetulan, atau mereka sudah ‘janjian” untuk bikin skor yang sama.

Sangat mungkin, ada fakta terselip yang belum termuat di sini. Monggo silahkan untuk menambahkan. Salam dari Sidoarjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun