Mohon tunggu...
Hussein Rifqi Kamal Pasya
Hussein Rifqi Kamal Pasya Mohon Tunggu... Penerjemah - a learner

Bahatma Baca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tewasnya Husein bin Ali bin Abi Thalib di Karbala (1)

10 Januari 2025   08:09 Diperbarui: 10 Januari 2025   08:09 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Husein Bin Ali bin Abi Thalib terburnuh di Karbala ( 1 )

Sayyidina Husein merupakan putra kedua daripada Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA, dari Seorang istri bernama Fatimah Binti Rosulullah saw. Sayyidina Husein Lahir beda setahun dengan saudaranya Hasan bin Ali bin Abi Thalib RA, pada tahun ke-3 setelah hijriah, diantara beberapa sumber sejarah mengatakan pada tahun ke-4 setelah hijrah Rasulullah saw ke kota Madinah, baik Hasan dan Husein keduanya dikenal sebagai Cucu Rasulullah saw yang sangat dicintainya, bahkan Rasulullah saw menyebutkan mereka berdua sebagai '' pemimpinnya para pemuda ahli surga'' , bahkan Abu Bakar as-shiddiq , Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan Rodhiyallohu 'anhum sangat menghormati keduanya, pada saat terpecahnya perang 'Jamal dan Shifin''  Hasan dan Husein turut serta menjadi bagian yang terlibat didalam perang bersama ayahnya Sayyidina Ali bin Abi Thalib. 

Hasan bin Ali bin Abi Thalib sangat mirip dengan wajahnya Rasulullah saw, sedangkan Husein bin Ali bin Abi Thalib sangat mirip dengan Fisik/perawakannya Rasulullah saw. 

ketika tampuk kepemimpinan khilafah berada ditangan Mu'awiyah bin Abi Sufyan RA, Husein bin Ali bin Abi Thalib bersama Saudaranya Hasan bin Ali menyatakan tunduk dan patuh ( berbaiat) kepada Mu'awiyah bin Abi Sufyan, meski pada awal-awal Baiat Husein bin Ali amatlah sangat berat hati, namun karena saudaranya Hasan bin Ali bersikukuh untuk menyatakan baiat, maka Husein bin Ali pun legowo dan bersedia untuk ber-baiat. bahkan sepeninggal kakaknya ( Hasan bin Ali bin Abi Thalib) dituliskan dalam tinta sejarah, Husein bin Ali bin Abi Thalib ikut serta dalam peperangan yang dipimpin oleh Yazid bin Mu'awiyah putranya Mu'awiyah bin Abi Sufyan melaewan bizantium (kerajaan Romawi Timur) di masa pemerintahan Khalifah Mu'awiyah bin Abi Sufyan. 

pada saat Mu'awiyah bin Abi Sufyan ( Khalifah pertama daulah Umayyah) menunjuk/ menyatakan secara resmi Putranya Yazid bin Mu'awiyah sebagai penerus takhta ( putra makhkota) pemerintahan umayyah berikutnya,  maka Husein bin Ali bin Abi Thalib menolak untuk berbaiat kepada putra Mu'awiyah bin Abi Sufyan kala itu, namun Husein Bin Ali tetap setia kepada pemerintahan Mu'awiyah bin Abi Sufyan sampa ajal menjemput Mu'awiyah. 

setelah Mu'awiyah wafat, dan takhta dipimpin oleh putranya  Yazid Bin Mu'awiyah, Husein bin Ali tidak pernah menyatakan baiat kepada Yazid, karena beliau ( Husein bin Ali) berpendapat bahwa beliau lebih layak dan lebih pantas untuk menjadi Khalifah Umayyah selanjutnya. dan penyokong utama Husein bin Ali merupakan penduduk kota Kufah ( dahulunya merupakan salah satu kota besar di Irak ) disebabkan mayoritas penduduknya merupakan Syiah. 

bersambung... ... ... ... 

dari buku sejarah dunia islam ( Tarikh 'Alam al-Islami ) pemerintahan daulah Umayyah Karya Muhammad Ahmad Mahmud Hasbullah, guru besar dan dekan fakultas Sejarah dan peradaban Universitas al-Azhar Kairo, Mesir, hal 38- 39.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun